IHSG BEI dibuka melemah antisipasi kebijakan BBM
17 Juni 2013 10:19 WIB
Perdagangan Saham meningkat Pialang mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui monitor di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin dibuka melemah mengantisipasi hasil rapat paripurna DPR terkait kebijakan bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
IHSG BEI dibuka turun 5,17 poin atau 0,11 persen ke posisi 4.755,57, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 1,31 poin (0,17 persen) ke level 789,04.
"Pelaku pasar mengambil keputusan `wait and see` jelang keputusan paripurna DPR mengenai kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi, sehingga indeks BEI melemah tipis," kata analis pasar saham, Benedictus Agung, di Jakarta, Senin.
Meski demikian, lanjut dia peluang kenaikan indeks BEI masih ada seiring dengan bursa saham kawasan Asia yang berada di area positif.
"Pagi ini bursa Asia bergerak menguat meski sempat dibuka melemah akibat faktor penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS," kata dia.
Ia menambahkan nilai tukar rupiah juga relatif bergerak stabil cenderung menguat pagi ini ke posisi Rp9.880 per dolar AS atau menguat 10 poin.
Sementara itu analis pasar saham, Reza Priyambada, menambahkan secara teknikal, indeks BEI masih dapat melanjutkan kenaikan. Apalagi, harga-harga saham domestik juga masih rendah.
"Tetapi, kita tetap harus waspada dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi yang dapat menghambat terbentuknya pola kenaikan tersebut," katanya.
Sementara pada pukul 9.30 WIB, indeks BEI berbalik arah ke area positif atau menguat 6,32 poin (0,13 persen) ke posisi 4.767,06.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 163,46 poin (0,78 persen) ke level 21.132,60, indeks Nikkei-225 naik 140,43 poin (1,11 persen) ke level 12.826,95, dan Straits Times menguat 20,09 poin (0,64 persen) ke posisi 3.181,12.
IHSG BEI dibuka turun 5,17 poin atau 0,11 persen ke posisi 4.755,57, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 1,31 poin (0,17 persen) ke level 789,04.
"Pelaku pasar mengambil keputusan `wait and see` jelang keputusan paripurna DPR mengenai kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi, sehingga indeks BEI melemah tipis," kata analis pasar saham, Benedictus Agung, di Jakarta, Senin.
Meski demikian, lanjut dia peluang kenaikan indeks BEI masih ada seiring dengan bursa saham kawasan Asia yang berada di area positif.
"Pagi ini bursa Asia bergerak menguat meski sempat dibuka melemah akibat faktor penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS," kata dia.
Ia menambahkan nilai tukar rupiah juga relatif bergerak stabil cenderung menguat pagi ini ke posisi Rp9.880 per dolar AS atau menguat 10 poin.
Sementara itu analis pasar saham, Reza Priyambada, menambahkan secara teknikal, indeks BEI masih dapat melanjutkan kenaikan. Apalagi, harga-harga saham domestik juga masih rendah.
"Tetapi, kita tetap harus waspada dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi yang dapat menghambat terbentuknya pola kenaikan tersebut," katanya.
Sementara pada pukul 9.30 WIB, indeks BEI berbalik arah ke area positif atau menguat 6,32 poin (0,13 persen) ke posisi 4.767,06.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 163,46 poin (0,78 persen) ke level 21.132,60, indeks Nikkei-225 naik 140,43 poin (1,11 persen) ke level 12.826,95, dan Straits Times menguat 20,09 poin (0,64 persen) ke posisi 3.181,12.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: