Jakarta (ANTARA News) - Konvensi bakal calon presiden (capres) yang akan digelar Partai Demokrat diharapkan melahirkan tokoh atau figur capres baru yang disukai publik, seperti kemunculan pertama kali nama Presiden AS Barack Obama di mata publik dalam konstelasi politik Pemilu Presiden (Pilpres) di AS.
"Kami berharap dalam Pemilu nanti akan lahir orang atau tokoh baru seperti Obama di Indonesia," kata Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin dalam diskusi media bertajuk "Bisakah Konvensi Partai Demokrat Diharapkan?” yang digelar Forum Wartawan Pemilu (Forwalu) di Jakarta, Minggu.
Selain Didi Irawadi, pembicara yang hadir dalam diskusi tersebut, antara lain Dekan UIN Jakarta Bahtiar Effendi dan pengamat politik LIPI Siti Zuhro.
Didi mengatakan, dalam konvensi nanti, setiap calon tidak dipungut biaya. Namun, sejumlah prasyarat harus dipenuhi, seperti memiliki rekam jejak yang baik, memiliki karya nyata di mata publik, memiliki kepemimpinan yang baik di berbagai bidang, seperti bidang ekonomi, komitmen pada pemberantasan korupsi, pemerataan kesejahteraan rakyat, serta kemajuan ekonomi di masa mendatang.
Calon-calon peserta konvensi, kata Didi Irawadi, nantinya mendaftar terlebih dahulu ke Partai Demokrat. Nama-nama yang sudah masuk nantinya digodok oleh tim yang disebut komite yang juga melibatkan tokoh-tokoh independen dari luar partai untuk kemudian ditentukan mereka yang layak untuk mengikuti tahapan selanjutnya.
Setelah itu, setiap calon yang ditetapkan akan berkampanye ke seluruh pelosok Tanah Air hingga nantinya ditetapkan siapakah calon yang benar-benar memiliki dukungan terkuat dari publik.
Kuat tidaknya dukungan publik terhadap calon tersebut, kata Didi Irawadi, juga turut ditentukan melalui survei yang akan digelar oleh lembaga survei yang ditunjuk partai serta melibatkan puluhan ribu responden yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air.
"Kalau ada pihak tertentu yang mengatakan konvensi ini hanya akal-akalan untuk menaikkan citra, tidak mungkinlah. Proses konvensi ini akan dilakukan secara transparan, kami juga sudah diawasi oleh pers. Konvensi ini akan menjadi pertaruhan bagi kami, jadi kami juga tidak mungkin berani akal-akalan," katanya.
Di sisi lain, kata Didi Irawadi, guna memuluskan langkah capres hasil konvensi menuju gelanggang Pemilu 2014, maka Partai Demokrat juga dipaksa untuk bekerja keras meraih hasil Pemilu Legislatif (Pileg) yang signifikan.
Berdasarkan hasil survei internal partai, saat ini elektabilitas Demokrat mulai merangkak naik ke kisaran 11 hingga 13 persen.
Sementara, Dekan Fisip UIN Jakarta Bahtiar Effendi mengatakan, konvensi Partai Demokrat harus diatur dengan baik dan transparan sehingga alternatif capres yang maju dalam konvensi memiliki peluang yang sama untuk ditetapkan sebagai calon.
Di sisi lain, transparansi itu penting guna menjamin tersalurnya aspirasi publik yang menginginkan munculnya tokoh baru dalam pemilu mendatang. Yang pasti, konvensi telah memberikan peluang kepada tokoh-tokoh yang tidak memiliki kendaraan politik selama ini untuk maju bertarung.
Saat ini, sudah mulai disebut sejumlah nama nonparpol yang bakal ikut konvensi, seperti Ketua DPD RI Irman Gusman dan Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan;(*)
Konvensi Demokrat diharapkan lahirkan Obama versi Indonesia
16 Juni 2013 22:26 WIB
Partai Demokrat (FOTO ANTARA/Andika Wahyu)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: