Jakarta (ANTARA) - PT Garuda Indonesia (Persero) mencatatkan pendapatan usaha sebesar 2,23 miliar dolar AS pada kuartal III/2023 atau meningkat 48,3 persen dibanding tahun sebelumnya yakni 1,50 miliar dolar AS.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan setelah berhasil merampungkan restrukturisasi utang pada akhir 2022, Garuda Indonesia terus mengakselerasikan berbagai langkah transformasi perbaikan kinerja.

"Dengan indikator kinerja keuangan yang semakin membaik, termasuk posisi EBITDA serta rasio cash flow perusahaan, outlook pemulihan kinerja, kami harapkan secara bertahap dapat terus berangsur membaik secara konsisten," ujar Irfan melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Pertumbuhan tersebut turut memperkuat konsistensi pencapaian positif atas pendapatan usaha di sepanjang 2023, di mana pembukuan pendapatan usaha Garuda Indonesia Group hingga kuartal III/2023 tumbuh sebesar 60 persen dibandingkan pendapatan usaha pada akhir periode kuartal II/2023.

Baca juga: Garuda Indonesia lakukan penerbangan komersial pertama menggunakan SAF

Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi Garuda Indonesia di kuartal III/2023, kontribusi pendapatan didapat dari hasil penerbangan berjadwal yang meningkat 49,02 persen (year-on-year) menjadi 1,72 miliar dolar AS, penerbangan tidak berjadwal meraih pendapatan sebesar 274,25 juta dolar AS, dan pendapatan lainnya mencapai 234,91 juta dolar AS.

Irfan mengatakan, sejak pertengahan 2023 Garuda Indonesia mulai merealisasikan proses delivery lima armada narrow body secara bertahap. Di sisi lain, optimalisasi jaringan penerbangan akan terus dilaksanakan melalui peningkatan frekuensi penerbangan pada berbagai rute berkinerja positif.

"Melalui optimalisasi jaringan penerbangan tersebut, Garuda Indonesia berhasil mencatatkan peningkatan rata-rata trafik penerbangan mencapai 5 ribuan penerbangan per bulan pada kuartal III tahun ini," kata Irfan.

Solidnya pertumbuhan kinerja usaha juga terlihat dari tren pertumbuhan kinerja operasi, di mana hingga periode kuartal III/2023, Garuda Indonesia secara Group berhasil mengangkut sebanyak 14,28 juta penumpang.

Baca juga: Garuda Indonesia gelar GATF tahun ini serentak di tujuh kota besar

Pada periode yang sama, Garuda Indonesia sebagai main brand juga mencatatkan pertumbuhan angkutan penumpang sebesar 55,48 persen menjadi 5,76 juta penumpang yang terdiri dari 4,58 juta penumpang domestik dan 1,18 juta penumpang internasional.

Tren positif tersebut turut diperkuat oleh optimisme dari sisi tingkat keterisian pesawat atau Seat Load Factor (SLF), di mana pada periode tahun kalender September 2023 Garuda Indonesia berhasil mencatatkan SLF sebesar 71,02 persen atau 7,72 persen, lebih tinggi dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar 65,93 persen.

Lebih lanjut, tren pertumbuhan bisnis kargo Garuda Indonesia Group juga mulai terlihat melalui catatan angkutan kargo yang mencapai 44.180,27 ribu ton pada periode kuartal III/2023, atau tumbuh sebesar 14,17 persen dibandingkan angkutan kargo pada kuartal II/2023 yang tercatat sebesar 38.697,83 ribu ton.