Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama RI menyebut masih ada dua peserta haji asal Indonesia yang masih dirawat di Arab Saudi.

"Jamaah yang sakit di Tanah Suci sebagian besar masih dirawat di ICU (Intensive Care Unit)," ujar Direktur Jenderal PHU Hilman Latief di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Jamaah yang tidak memungkinkan berangkat bisa limpahkan ke ahli waris

Sebelumnya, pascaoperasional penyelenggaraan ibadah haji 1444 Hijriah/2023 Masehi ditutup pada 5 Agustus 2023, masih terdapat 77 peserta haji yang masih menjalani perawatan di Saudi.

Mereka yang sudah memungkinkan bisa pulang ke Tanah Air secara berangsur diterbangkan ke Indonesia. Sementara yang meninggal dimakamkan di Saudi. Kini hingga Rabu (1/11), tinggal tersisa dua peserta haji yang masih menjalani perawatan intensif.

Menurut Hilman, keduanya akan dipulangkan apabila kondisinya sudah memungkinkan, baik itu secara duduk maupun berbaring. Peserta haji yang sakit itu merupakan peserta lanjut usia dengan riwayat yang tidak disebutkan.

Baca juga: Kemenag telah menyusun data jamaah berangkat haji 2024

"Jamaah diterbangkan dengan kasus khusus, kita sewa enam sampai delapan kursi itu khusus untuk jamaah itu," katanya.

Ia memastikan seluruh biaya perawatan maupun kepulangan ke Tanah Air akan ditanggung oleh Kementerian Agama RI.

"(biaya) ditanggung Kemenag RI," kata dia.

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama mencatat jamaah yang wafat mencapai 774 orang pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023.

Baca juga: Kemenag diskusikan skema pembiayaan pemeriksaan kesehatan calon haji