"Daerah Operasi 1 Jakarta menertibkan 100 kios yang telah habis masa kontraknya. Jumlah kios yang masih berkontrak aktif tinggal dua dan berakhir hingga akhir Juni 2013," kata Kepala Humas PT KAI-Daop 1 Jakarta Sukendar Mulya.
Sukendar mengatakan, PT KAI juga akan menertibkan kurang lebih 108 kios pedagang kaki lima yang tidak berkontrak, di mana 65 di antaranya sudah dibongkar sendiri oleh penyewanya, sehingga kurang lebih 100 kios lainnya dibongkar Sabtu (15/6).
"Kami berterima kasih kepada para pemilik dan penyewa kios di stasiun Kranji untuk membongkar sendiri bangunan kiosnya. Sehingga barang dagangan tidak rusak dan material bekas kios bisa dimanfaatkan kembali" ujar Sukendar melalui siaran pers di Jakarta, Sabtu..
Sukendar mengemukakan bahwa situasi pembongkaran berjalan kondusif dan kooperatif dengan bantuan petugas gabungan dari Polisi Khusus Kereta api (Polsuska), Petugas Keamanan Dalam (PKD), Polres Bekasi, Brimob dan TNI yang berjumlah 500 orang.
Menurut Sukendar, perluasan halaman parkir tersebut tidak hanya untuk melayani penumpang di Stasiun Kranji, namun juga menampung luapan penumpang dari stasiun Bekasi.
"Karena sebagaimana diketahui, Stasiun Bekasi kondisi parkirnya sudah cukup padat, dan Kranji merupakan stasiun terdekat dengan stasiun Bekasi," kata Sukendar.
Sukendar berharap, masyarakat Bekasi yang tidak bisa menitipkan kendaraannya di Stasiun Bekasi, bisa beralih ke Stasiun Kranji, sehingga masyarakat bisa tetap menggunakan kereta api untuk menuju ke pusat kota Jakarta.
PT KAI tengah melakukan sterilisasi terhadap sejumlah kios di 63 stasiun di Jabodetabek. Selain untuk lahan parkir, rencana sterilisasi tersebut merupakan prioritas Kereta api Commuter line maupun KRL Ekonomi dalam rangka peluncuran E-tiketing pada awal Juli 2013.