Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) mengerahkan petani untuk mempercepat penanaman padi pada November untuk meningkatkan produksi padi tahun mendatang.

“Pemerintah menilai percepatan ini mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga dapat menekan angka Impor yang cukup besar. Salah satu yang akan dilakukan pemerintah adalah mengoptimalkan lahan rawa,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Selasa.

Mentan Amran menuturkan bahwa target optimalisasi lahan rawa tahun ini harus mencapai 1,5 juta hektare. Dari luasan target tersebut komoditas yang akan ditanam hanya berfokus pada padi dan jagung.

Menurut Mentan, optimalisasi pemanfaatan lahan rawa bisa menjadi solusi dalam peningkatan produksi pangan nasional.

"Ada potensi besar di Indonesia yakni lahan rawa-rawa yang bisa digarap. Kami fokus garap dulu meningkatkan indeks pertanaman (IP) yang lebih mudah," ucapnya.

Selain itu, Mentan juga akan memastikan ketersediaan pupuk dan benih unggul serta mekanisasi pertanian demi mendorong keberhasilan peningkatan produksi. Bagaimanapun juga, kata Mentan, mekanisasi harus diperkuat agar produksi dan panen berjalan lebih cepat.

"Tidak ada basa basi dalam membangun negeri ini, kerja aja. Pertanian Indonesia ini hebat. Tahun 2017 sudah swasembada, tahun 2019 swasembada, tahun 2020 swasembada. Berarti kita bisa. Nanti kita siapkan semuanya mulai dari pupuk sampai mekanisasi," tuturnya.

Senada, Koordinator Kelompok Padi Irigasi dan Rawa, Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Rachmat mengatakan, pihaknya terus bergerak dalam mempercepat masa tanam 2023. Terlebih sebagian daerah di Indonesia sudah mulai turun hujan.

"Alhamdulillah di sebagian wilayah sudah mulai turun hujan. Jadi kita optimis untuk MT tahun ini bisa dipercepat. Mari kita singsingkan lengan baju dan segera turun ke lapangan untuk mengolah lahan-lahan yang memang dari sisi posisi ketersediaan airnya sudah mulai ada," tuturnya.

Menurut Rachmat, Kementerian Pertanian juga sudah mempersiapkan varietas unggul untuk mendorong petani meningkatkan produksi. Upaya tersebut sejalan dengan penyediaan pupuk yang secara perlahan terus diperbaiki.

"Upaya-upaya yang dilakukan di lapangan ini nantinya akan disesuaikan dengan wilayah masing-masing termasuk juga pilihan varietas padi seperti inpari dan ciherang. Semua akan kita sesuaikan dan akan kita coba intervensi dengan berbagai program yang ada," jelasnya.

Rachmat menambahkan, pemerintah juga terus memberi perharinya pada peningkatan indeks pertanaman (IP) terutama di sejumlah lahan yang sudah siap dengan segala infrastrukturnya.

"Kita coba mengoptimalkan IP 4. Kalaupun tidak bisa kita tingkatkan jadi IP 2. Yang pasti harus ada lompatan seperti yang disampaikan Bapak Menteri (Amran)," ucap dia.

Baca juga: Mentan: Banyak negara menahan bantuan untuk jaga stabilisasi pangan

Baca juga: Mentan ingin Indonesia swasembada beras di tiga tahun mendatang

Baca juga: Mentan kumpulkan kepala dinas guna peningkatan produksi pangan