Palangka Raya (ANTARA) - Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Palangka Raya dan Pondok Pesantren Manba’u Darissalam Palangka Raya dan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Kalimantan Tengah menjalin kerja sama dalam penyelenggaraan pendidikan pesantren bagi Warga Binaan Pemasyarakatan.

"Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pesantren Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Palangka Raya, semoga ini bisa menjadi awal yang baik untuk pembinaan warga binaan," kata Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalteng, Hendra Eka Putra di Palangka Raya, Selasa.

Melalui kerja sama tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman dan keilmuan agama kepada warga binaan pemasyarakatan sehingga menjadikan diri menjadi lebih baik dan meninggalkan sikap buruk yang pernah dilakukan sebelum menjadi warga binaan.

Rutan Kelas IIA Palangka Raya mengimplementasikan sistem pendidikan pesantren ini untuk membina mental spiritual warga binaannya. Caranya melalui waktu belajar ilmu agama yang semakin intensif, kegiatan pembelajaran lebih sistematis, materi terstruktur, terarah, terintegrasi dan fokus.

Kegiatan ini juga untuk memberikan bimbingan kepada warga binaan melalui pendekatan agama, agar warga binaan menjadi hamba yang lebih beriman dan bertakwa.

"Sehingga menjadi insan yang memiliki kepribadian dan akhlak yang mulia berdasarkan ajaran islam," kata Hendra.

Pihaknya pun berharap program ini mampu menjadikan warga binaan pemasyarakatan menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan berguna di tengah-tengah masyarakat serta tidak terjebak kembali dalam tindak kejahatan.

Dia menerangkan, penandatanganan MoU itu dilakukan disela serah terima jabatan Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Palangka Raya dari sebelumnya Ma’ruf Prasetyo Hadianto digantikan Bambang Widyanto.

"Yang telah dilakukan Kepala Rutan Palangka Raya yang lama semoga bisa menjadi amal ibadah dan dicatat sebagai amalan baik. Kepada Karutan Palangka Raya yang baru segera lakukan penyesuaian dengan tim kerja yang baru serta terus tingkatkan kinerja lebih baik lagi dan tinggalkan 'legacy' sebanyak-banyaknya," kata Hendra.