Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bencana banjir melanda Kabupaten Batu Bara yang merendam Desa Nenasiam dan Desa Sei Buah Keras, Kecamatan Medang Deras, Sumatera Utara.

"Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB dalam laporan yang dikeluarkan Selasa pagi, sebanyak 41 kepala keluarga terdampak dan 41 unit rumah warga terendam banjir dengan ketinggian muka air bervariasi antara 30 sampai 50 centimeter," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Selasa.

Kejadian banjir tersebut terjadi pada Senin (30/10). Peristiwa itu terjadi usai hujan deras yang merusak tanggul sungai yang ada di dua desa tersebut. Belum ada laporan korban jiwa maupun warga yang mengungsi.

Menurut laporan, banjir juga menggenangi beberapa fasilitas umum, antara lain Jalan Lintas Pagurawan terendam sepanjang 500 meter, jalan kabupaten penghubung antara Desa Sei Buah Keras dengan Desa Durian terputus sehingga anak-anak tidak bisa ke sekolah.

Baca juga: BMKG prakirakan sebagian Sumut hujan Senin sore dan malam hari

Baca juga: BMKG: Waspadai potensi banjir dampak hujan lebat di Sumut


Lalu, seluas 30 hektare sawah, 25 hektare perkebunan dan 40 hektare lahan pertanian milik warga terendam. Situasi terkini, banjir masih menggenangi dua desa tersebut.

"Sejak kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batu Bara telah berada di lokasi untuk melakukan pendataan, menyiapkan tenda pengungsian bagi warga dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memperbaiki benteng atau tanggul yang rusak akibat banjir," ujar Abdul.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada perangkat daerah dan warga yang tinggal di wilayah rawan bencana banjir khususnya yang berada di aliran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi kemungkinan datangnya banjir.

Antara lain, dengan rutin melakukan pemantauan kondisi tanggul dan debit air sungai, selanjutnya selalu memperhatikan kondisi cuaca di wilayahnya, dan menyiapkan tim penanganan bencana tingkat RT/RW serta mengetahui jalur evakuasi di desanya masing-masing.*

Baca juga: BMKG: Waspada hujan di pegunungan Sumut yang dapat memicu banjir

Baca juga: BMKG: Waspada potensi banjir dampak hujan lebat di sebagian Sumut