BNI salurkan pembiayaan segmen UMKM sebesar Rp118,3 triliun
31 Oktober 2023 19:17 WIB
Direktur Risk Management BNI David Pirzada berbicara dalam konferensi pers Kinerja BNI Kuartal III 2023 yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Selasa (31/10/2023). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyalurkan pembiayaan untuk segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp118,3 triliun per September 2023.
"Sustainable portfolio ini utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat," kata Direktur Risk Management BNI David Pirzada dalam konferensi pers yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Selasa.
David menuturkan pembiayaan pada Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) mencapai Rp178,9 triliun atau 27 persen dari total portofolio kredit BNI.
Baca juga: Kredit segmen konsumer BNI tumbuh 12,7 persen jadi Rp119,5 triliun
Selain itu, pembiayaan untuk pengelolaan bisnis ramah lingkungan dan sumber daya alam hayati sebesar Rp21,5 triliun, energi baru dan terbarukan sebesar Rp10,1 triliun, pembiayaan untuk pencegahan polusi sebesar Rp3,7 triliun, serta sustainable portfolio lainnya sebesar Rp25,3 triliun.
Selain aktif dalam pembiayaan sustainable portfolio, perseroan juga bekerja sama dengan beberapa korporasi dalam program Sustainability Linked Loan (SLL) yang digunakan untuk investasi bisnis keberlanjutan dan mendorong debitur guna menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan, di mana per September 2023 portfolio SLL mencapai Rp4,7 triliun.
"Perseroan berkomitmen menginternalisasi prinsip keuangan berkelanjutan pada nilai-nilai, budaya kerja, strategi perusahaan, kebijakan operasional, serta sistem dan prosedur operasional perseroan," ujarnya.
Baca juga: BNI peroleh laba bersih Rp15,8 triliun per September 2023
Di samping itu, BNI mencatatkan peningkatan kualitas aset dalam buku restrukturisasi COVID-19. Per September 2023, jumlah pinjaman yang direstrukturisasi dalam program pemulihan ekonomi nasional pemerintah tercatat Rp33,2 triliun atau tersisa 5 persen dari total kredit.
"Sustainable portfolio ini utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat," kata Direktur Risk Management BNI David Pirzada dalam konferensi pers yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Selasa.
David menuturkan pembiayaan pada Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) mencapai Rp178,9 triliun atau 27 persen dari total portofolio kredit BNI.
Baca juga: Kredit segmen konsumer BNI tumbuh 12,7 persen jadi Rp119,5 triliun
Selain itu, pembiayaan untuk pengelolaan bisnis ramah lingkungan dan sumber daya alam hayati sebesar Rp21,5 triliun, energi baru dan terbarukan sebesar Rp10,1 triliun, pembiayaan untuk pencegahan polusi sebesar Rp3,7 triliun, serta sustainable portfolio lainnya sebesar Rp25,3 triliun.
Selain aktif dalam pembiayaan sustainable portfolio, perseroan juga bekerja sama dengan beberapa korporasi dalam program Sustainability Linked Loan (SLL) yang digunakan untuk investasi bisnis keberlanjutan dan mendorong debitur guna menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan, di mana per September 2023 portfolio SLL mencapai Rp4,7 triliun.
"Perseroan berkomitmen menginternalisasi prinsip keuangan berkelanjutan pada nilai-nilai, budaya kerja, strategi perusahaan, kebijakan operasional, serta sistem dan prosedur operasional perseroan," ujarnya.
Baca juga: BNI peroleh laba bersih Rp15,8 triliun per September 2023
Di samping itu, BNI mencatatkan peningkatan kualitas aset dalam buku restrukturisasi COVID-19. Per September 2023, jumlah pinjaman yang direstrukturisasi dalam program pemulihan ekonomi nasional pemerintah tercatat Rp33,2 triliun atau tersisa 5 persen dari total kredit.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023
Tags: