Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Bank Indonesia meluncurkan program Regional Investor Relations Unit (RIRU) Regional Association For Accelerating Sustainable Investment Activity (Rafflesia) sebagai upaya mengakselerasi investasi daerah.
"Ini aplikasi investasi Bengkulu, berbentuk laman daring Rafflesia, siapapun yang membuka (laman Rafflesia) tau potensi investasi Bengkulu sehingga mempermudah media informasi Bengkulu (tentang investasi)," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Selasa.

Menurut dia dalam program RIRU Rafflesia tersebut dituangkan dalam bentuk laman rafflesiabengkulu.id. Dalam laman tersebut, lanjut dia memuat tentang situasi, kondisi daerah, data makro ekonomi regional, proyek investasi, serta langkah-langkah prosedur berinvestasi.

"Laman Rafflesia bertujuan untuk mempermudah para investor mencari potensi investasi Bengkulu serta dalam rangka pengembangan UMKM Bengkulu juga," kata dia.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Darjana mengatakan saat ini ada beberapa potensi investasi prioritas yang akan ditawarkan provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu.

Diantaranya yakni, pembangunan rel kereta yang akan menghubungkan Kota Bengkulu-Lubuk Linggau Sumatera Selatan. Keberadaan rel kereta nantinya kata dia dapat mempermudah pendistribusian komoditas batu bara di sebagian wilayah Sumatera Selatan ke Provinsi Bengkulu untuk diekspor, dan juga menjadi sarana transportasi penumpang.

Kemudian, jenis investasi yang bisa ditawarkan pada investor yakni proyek eksplorasi geotermal, investasi tambak udang yang notabene Bengkulu berada di pesisir barat pantai Sumatera yang membentang sepanjang 525 kilometer.

Berikutnya, pembangunan pabrik pakan ikan, pembangunan desa wisata, dan investasi pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Baca juga: Realisasi investasi di Bengkulu kuartal II 2023 mencapai Rp4,7 triliun
Baca juga: Gubernur: Investor Korsel tertarik bisnis tambak udang di Bengkulu