Steven Spielberg prediksi industri film akan mengalami krisis
14 Juni 2013 13:06 WIB
Sutradara Steven Spielberg yang menjadi Presiden Festival Film Cannes ke-66, membawa papan klep di malam pembukaan festival tersebut di Cannes, Selasa (14/5). Festival Film Cannes ke-66 digelar pada 15-26 Mei 2013. (REUTERS/Eric Gaillard)
Jakarta (ANTARA News) - Sutradara Steven Spielberg dan George Lucas memperingatkan bahwa industri film tengah menghadapi bahaya "krisis".
Mereka berpendapat film kecil akan susah masuk ke bioskop karena kini Hollywood sangat mengandalkan film berbiaya besar.
Spielberg, dalam satu tulisan di Hollywood Reporter, mengatakan "Lincoln" nyaris dibuat untuk jaringan televisi HBO karena berebut dengan film lainnya untuk masuk bioskop.
"Tugas kita adalah untuk memuaskan pelanggan. Saya pikir persyaratan yang harus dipenuhi, adalah mereka dapat menyaksikan film yang mereka inginkan dan di mana mereka ingin menontonnya," ujarnya.
"Anda harus bayar 25 dolar untuk 'Iron Man' berikutnya, anda mungkin hanya akan harus membayar 7 dolar untuk menyaksikan Lincoln," kata Spielberg, seperti yang diberitakan BBC.
George Lucas menambahkan ia pun melihat hal serupa terjadi pada harga tiket bioskop, di mana lebih sedikit film yang dirilis, film itu akan bertengger lebih lama di bioskop hingga setahun, dan kenaikan harga tiket tergantung dari film tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan Newsbeat BBC, Lord David Puttnam, Presiden Asosiasi Distributor Film, yang mewakili distribusi Inggris Raya untuk film Hollywood, setuju harus ada perubahan.
"Setiap film punya tantangan pemasaran masing-masing dan pura-pura meyakini satu ukuran cocok untuk semua dalam hal pemasaran...," katanya.
Menurut Lord Puttnam, industri film seharusnya "tidak menempatkan hambatan artifisial antara sebuah film dan penikmatnya" dan menurutnya beberapa metode "sudah tidak berkelanjutan".
"Saya hanya ingin setiap film dinilai sesuai dengan kelayakannya," katanya.
Mereka berpendapat film kecil akan susah masuk ke bioskop karena kini Hollywood sangat mengandalkan film berbiaya besar.
Spielberg, dalam satu tulisan di Hollywood Reporter, mengatakan "Lincoln" nyaris dibuat untuk jaringan televisi HBO karena berebut dengan film lainnya untuk masuk bioskop.
"Tugas kita adalah untuk memuaskan pelanggan. Saya pikir persyaratan yang harus dipenuhi, adalah mereka dapat menyaksikan film yang mereka inginkan dan di mana mereka ingin menontonnya," ujarnya.
"Anda harus bayar 25 dolar untuk 'Iron Man' berikutnya, anda mungkin hanya akan harus membayar 7 dolar untuk menyaksikan Lincoln," kata Spielberg, seperti yang diberitakan BBC.
George Lucas menambahkan ia pun melihat hal serupa terjadi pada harga tiket bioskop, di mana lebih sedikit film yang dirilis, film itu akan bertengger lebih lama di bioskop hingga setahun, dan kenaikan harga tiket tergantung dari film tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan Newsbeat BBC, Lord David Puttnam, Presiden Asosiasi Distributor Film, yang mewakili distribusi Inggris Raya untuk film Hollywood, setuju harus ada perubahan.
"Setiap film punya tantangan pemasaran masing-masing dan pura-pura meyakini satu ukuran cocok untuk semua dalam hal pemasaran...," katanya.
Menurut Lord Puttnam, industri film seharusnya "tidak menempatkan hambatan artifisial antara sebuah film dan penikmatnya" dan menurutnya beberapa metode "sudah tidak berkelanjutan".
"Saya hanya ingin setiap film dinilai sesuai dengan kelayakannya," katanya.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013
Tags: