Ambon (ANTARA) - Terik sinar Matahari siang itu tidak menyurutkan minat puluhan warga di Ohoi (Desa) Kolser, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara melaksanakan atraksi van kur kurat atau menangkap ikan menggunakan panah tradisional.
Sejak pukul 13.00 WIT, warga desa berusia tua, muda, hingga anak-anak--berbekal satu set panah tradisional di tangan--bersiap menuju Pantai Ohoi Kolser. Tak hanya itu, sejumlah wisatawan asing pun terlihat hadir menanti atraksi tahunan van kur kurat.
Tradisi van kur kurat merupakan salah satu kearifan lokal di Ohoi yang tetap terpelihara hingga kini. Warga setempat punya kebiasaan memanah ikan saat air laut surut.
Ikan yang dipanah berjenis kur kurat hidup di sela bebatuan karang yang ada di Pantai Ohoi Kolser dengan ukuran 8 hingga 10 sentimeter. Ikan tersebut memiliki sisik berwarna hitam dengan gradasi kekuningan.
Tradisi van kur kurat pun diperlombakan dengan menghitung siapa yang paling banyak mendapat ikan. Usai ikan dipanah kemudian diikat pada sehelai lidi yang telah disiapkan panitia.
Dalam waktu satu jam peserta dipersilakan panitia untuk memanah ikan sebanyak mungkin untuk kemudian disetor dan dicatat siapa yang paling banyak tangkapan.
Setelah itu Ikan langsung diolah di tepi Pantai Kolser oleh mama-mama setempat lewat dua cara yaitu goreng dan rebus.
Van kur kurat merupakan salah satu rangkaian kegiatan Festival Pesona Meti Kei 2023 yang digelar pada 7-26 Oktober 2023 oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara.
Pelaksanaan Festival Pesona Meti Kei rutin dilaksanakan setiap tahun pada Oktober dan pada 2023 merupakan penyelenggaraan yang ketujuh.
Sejumlah kegiatan dilaksanakan pada acara tersebut mulai dari karnaval budaya, seminar adat dan budaya Kei, buka sasi, bameti bersama, wer warat atau menangkap ikan dengan tali, lomba goyang meti Kei, lomba dayung sampan, van kur kurat atau memanah ikan, hingga pentas seni.
Mengambil tema Akselerasi Pembangunan Pariwisata Maluku Tenggara Berbasis Ekowisata Berskala Dunia, Festival Pesona Meti Kei 2023 masuk dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN).
Kharisma Event Nusantara merupakan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan event daerah.
Selain itu KEN juga bertujuan mempromosikan destinasi wisata dan memberdayakan potensi lokal dipilih melalui proses yang panjang.
Pelaksanaan dipilih setiap Oktober karena saat itu kondisi air laut dalam keadaan meti atau surut. Berbeda dengan tempat lain, di Kepulauan Kei, saat laut surut pada Oktober dan November pantai menjadi amat luas karena air surut ke tengah hingga ratusan meter.
Ini menyebabkan biota laut yang biasanya tertutup air bisa dinikmati dengan mata telanjang.
Bahkan dua pulau terpisah oleh laut dapat didatangi dengan berjalan kaki. Selain itu pada beberapa penghasil ikan dilaksanakan kegiatan tangkap ikan secara tradisional dan unik.
Surga Tersembunyi
Kepulauan Kei yang berada di tenggara Maluku merupakan gugusan pulau yang secara administrasi merupakan wilayah Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual.
Penduduk setempat menyebut kepulauan ini dengan nama Nuhu Evav atau Kepulauan Evav. Kepulauan ini di sebelah barat berbatasan dengan Kepulauan Aru, dan di timur laut Kepulauan Tanimbar.
Saat menyebut nama Kei, salah seorang tokoh setempat yang cukup dikenal di Ibu Kota Jakarta adalah John Kei, pendiri Angkatan Muda Kei (Amkei) dengan bisnis penagihan utang dan telah malang melintang.
Namun persepsi keras dan seram itu hanya ada di luar Kepulauan Kei. Datanglah ke bumi Larwul Ngabal yang berada di tenggara Maluku maka akan dijumpai kehangatan dan keramahan warganya terhadap pengunjung.
Menuju Kepulauan Kei bisa menggunakan pesawat udara dari Ambon dengan durasi satu jam perjalanan dari Bandara Pattimura mendarat di Bandara Karel Satsuitubun Ibra, Langgur.
Atau juga bisa berlayar dengan kapal laut dari pelabuhan Ambon menuju Tual dengan durasi perjalanan 21 jam.
Maka semua kesan soal Kei yang garang, keras akan sirna oleh keindahan alamnya. Kepulauan Kei terbagi dua yaitu Kei Kecil dan Kei Besar tapi punya satu kesamaan pantai dan lautnya keren dan mempesona.
Hampir semua pantai di daerah ini punya karakter sama, airnya bening, lautnya warna hijau tosca, pasirnya halus putih bak bedak bayi, dan tentu saja bersih.
Jika seseorang sudah melihat dan merasakan langsung keindahan alam khususnya pantai di Kepulauan Kei, dipastikan standar soal pantai yang bagus jadi naik kelas.
Ada beberapa pantai yang terkenal di Kepulauan Kei, pertama Pantai Ohoidertawun di Kecamatan Kei Kecil, Maluku Tenggara.
Pantai ini dikenal memiliki pasir putih dan suasana yang amat tenang karena sepi dengan air laut berwarna hijau tosca.
Akses menuju pantai ini bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua dan empat berjarak 13 kilometer dari Langgur atau 20 menit perjalanan.
Kedua, pantai yang tak kalah terkenal di Kepulauan Kei adalah Ngurbloat yang terletak di Desa Ngilngof.
Pantai ini memiliki keunikan yaitu bentangan pasir putih yang halus dengan panjang 3 hingga 5 kilometer sehingga ada masyarakat yang menyebut dengan Pantai Pasir Panjang.
Berjarak 17 kilometer dari Langgur, Pantai Ngurbloat diklaim memiliki pasir terhalus di dunia. Di pantai tersebut juga telah tersedia sejumlah homestay.
Bahkan Desa Ngilngof merupakan peraih penghargaan kategori homestay terbaik di ajang ASEAN Tourism Award 2023 - 2025 yang diumumkan pada Februari 2023.
Saat Matahari terbenam, pesona keindahan Pantai Ngurbloat kian paripurna bagi wisatawan untuk menikmati suguhan alam yang eksotis.
Bupati Maluku Tenggara Thaher Hanubun bertekad terus membangkitkan potensi wisata yang ada di daerah itu.
Ia juga bersyukur mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kepulauan Kei kaya akan potensi dan hasil laut yang perlu dijaga serta dilestarikan hingga anak cucu, sekaligus dijadikan objek wisata daerah untuk menarik minat kunjungan wisatawan.
Festival Pesona Meti Kei diharapkan terus dilaksanakan setiap tahun dan mampu mempromosikan Maluku Tenggara ke masyarakat lokal, nasional, dan internasional guna memperkenalkan adat istiadat, budaya, hingga pariwisata daerah itu.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kurleni Ukar menyebutkan Festival Pesona Meti Kei sudah tiga kali masuk masuk dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN).
Oleh sebab itu tahun depan harus naik kelas menjadi event nasional. Ia menilai Festival Pesona Meti Kei merupakan upaya bersama untuk terus mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Maluku Tenggara.
Perpaduan keindahan alam di Kepulauan Kei, ditambah fenomena meti atau air laut surut, dipadu dengan keunikan tradisi dan budaya lokal merupakan modal untuk terus mengembangkan sektor pariwisata di daerah itu yang berujung pada peningkatan ekonomi masyarakat.
Pesona alam dan budaya merupakan paket lengkap yang menarik bagi wisatawan lokal dan Nusantara.
Namun, potensi itu harus dikemas dengan memikat agar sekeping surga tersembunyi di Maluku Tenggara bisa lebih dikenal luas.
Artikel
Kepulauan Kei, sekeping surga tersembunyi di Maluku Tenggara
Oleh Ikhwan Wahyudi
31 Oktober 2023 10:17 WIB
Pantai Ngurbloat di Desa Ngilngof, Kei, Maluku Tenggara. ANTARA/Ikhwan Wahyudi.
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023
Tags: