Ankara (ANTARA News) - Para pemimpin demonstran Turki berbicara dengan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan Kamis kemarin setelah demonstran menolak peringatan terakhir Erdogan untuk meninggalkan sebuah taman di Istanbul yang menjadi pusat gerakan demonstrasi.
Ribuan demonstran menghabiskan malam di bawah bintang-bintang di Taman Gezi setelah menyuarakan penentangan atas rencana renovasi taman tersebut.
"Kami akan bertahan di Taman Gezi dengan semua tuntutan dan kantong tidur kami," kata Taksim Solidarity, kelompok utama di balik demonstrasi ini, menjelang bertemu dengan Erdogan.
Demonstrasi untuk menyelamatkan 600 pohon di taman itu memicu aksi brutal polisi dua pekan lalu, yang kemudian mendorong wilayah lain menggelar demonstrasi serupa menentang Erdogan dan pemerintahannya yang dianggap otoriter.
Para wakil Taksim Solidarity terbang ke ibukota Ankara malam lalu untuk bertemu dengan Erdogan. Televisi lokal memperlihatkan selusin anggota kelompok itu memasuki kediaman sang perdana menteri.
Sebelumnya Erdogan kukuh mengabaikan demonstran yang menggelar protes terbesar terhadap kekuasaan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang sudah berumur satu dekade.
"Saya sampaikan peringatan terakhir: ibu-ibu, bapak-bapak tariklah anak-anak Anda dari sana. Taman Gezi bukan milik kekuatan yang menduduki. Itu milik semua orang."
Empat orang meninggal dunia dalam demonstrasi di seantero negeri, sedangkan 5.000 lainnya yang kebanyakan anak muda dan kelas menengah, terluka.
Rabu lalu Erdogan menawarkan pemungutan suara untuk rencananya membangun reflika barak militer di era Ottoman (Usmaniyah) di Taman Gezi.
PM Turki dan demonstran berembug
14 Juni 2013 07:01 WIB
Pengunjuk rasa berlarian saat polisi anti huru-hara menembakkan gas air mata saak demostrasi di Lapangan Taksim, Istanbul, Turki (REUTERS/Osman Orsal)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: