Jakarta (ANTARA) -
Sebanyak 126 kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Jakarta Timur mendapatkan
edukasi tentang penanganan dan pencegahan stunting (tengkes) pada balita di wilayah tersebut.

Kegiatan berlangsung di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur (Jaktim), pada Senin.

Kegiatan itu menghadirkan narasumber dokter spesialis anak dari RSUD Ciracas, dr Velanie Frida Batubara.
Lurah Susukan Andri Priwitama Maila mengatakan, edukasi diberikan agar para kader Posyandu dan PKK memahami cara penanganan dan pencegahan stunting.

"Saya harap dengan adanya kegiatan ini, tidak ada lagi kasus stunting (zero) di Jakarta Timur, khususnya di Kelurahan Susukan," kata Andri.

Baca juga: DWP PAM Jaya bantu 59 balita terindikasi stunting di Jakarta Timur
Baca juga: Walkot Jaktim pastikan gizi balita stunting terpenuhi


Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2022, angka kasus stunting di Indonesia masih mencapai 21,6 persen. Angka ini berada di atas standar maksimum WHO, yaitu 20 persen.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur telah menggandeng tokoh agama, tokoh serta dunia usaha untuk menekan kasus gangguan pertumbuhan bagi anak tersebut.

Kerja sama itu dibangun dengan beberapa pihak dunia usaha, mulai dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun pihak swasta yang berada di Jakarta Timur.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jaktim pun menargetkan angka tengkes turun di bawah 14 persen dengan berbagai program. Saat ini untuk Jakarta Timur masih di angka 14,4 persen dan ditargetkan nol persen di 2024.

Secara umum untuk di Provinsi DKI Jakarta, kasus tengkes Jaktim masih di bawah angka Provinsi DKI Jakarta yang mencapai 14,8 persen.