"Green job" disebut jadi primadona untuk lima tahun ke depan
30 Oktober 2023 19:48 WIB
Tangkapan layar - Direktur Utama Lembaga Pelatihan Kerja Global Edukasi Talenta Inkubator Amalia Prabowo ketika memberi paparan dalam gelar wicara bertajuk "Raih Peluang Kreatif di Era Digital" di Jakarta Selatan, Senin (30/10/2023). (ANTARA/Putu Indah Savitri)
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Lembaga Pelatihan Kerja Global Edukasi Talenta Inkubator Amalia Prabowo mengatakan green job atau pekerjaan ramah lingkungan menjadi primadona di kalangan produsen besar untuk lima tahun ke depan.
“Green job merupakan salah satu primadona untuk lima tahun ke depan,” ucap Amalia di acara daring "Raih Peluang Kreatif di Era Digital" di Jakarta, Senin.
Amalia mengatakan bahwa kolaborasi antara lembaga pelatihan dengan Program Kartu Prakerja sangatlah erat, termasuk dalam pertukaran informasi terkait dengan perkembangan dunia kerja. Informasi terkini dari tim Prakerja, kata Amalia, adalah dukungan kepada LPK GeTI untuk mempersiapkan pelatihan-pelatihan green job.
Baca juga: Stafsus Presiden: Pekerjaan hijau perlu didukung kurikulum hijau
Lembaga tersebut, kata Amalia, menindaklanjuti perkembangan green job dengan menyelenggarakan focus group discussion (FGD) atau diskusi kelompok terarah bersama para pakar untuk membahas kurikulum ajar kelas green job. Dia memastikan agar materi tersebut dapat diajarkan melalui digital.
“Itu sangat luar biasa karena dalam waktu dekat pasti banyak sekali kelas-kelas yang berhubungan dengan green job,” kata Amalia.
Selain berhubungan dengan Prakerja, Amalia juga mengatakan bahwa mereka juga menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga yang memang fokus pada perekrutan. Secara periodik, kata Amalia, lembaga-lembaga perekrutan tersebut juga memberikan informasi tren pekerjaan yang dicari oleh para produsen besar dan pelaku manufaktur.
“Sehingga, sekali lagi, kami melakukan FGD dengan para pakar, para dosen, untuk merancang kelas-kelas baru yang sedang dibutuhkan oleh pengguna," kata Amalia.
Dikutip dari dokumen resmi Organisasi Perburuhan Internasional/International Labour Organization (ILO) bertajuk “Lembar Fakta tentang Pekerjaan yang Layak dan Ramah Lingkungan (Green Jobs) di Indonesia, green job bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan yang diakibatkan oleh perusahaan dan sektor ekonomi hingga ke tingkat yang mampu melestarikan lingkungan hidup.
Secara khusus, hal itu mencakup pekerjaan yang dapat membantu melindungi ekosistem dan biodiversitas; mengurangi energi, materi, dan konsumsi air melalui strategi yang memiliki tingkat efisiensi tinggi; dekarbonisasi perekonomian; serta mengurangi atau mencegah pembuatan segala bentuk limbah dan polusi.
Baca juga: Koaksi nilai transisi energi ciptakan banyak lapangan pekerjaan hijau
Baca juga: Sri Mulyani: Pertumbuhan ekonomi hijau harus ciptakan pekerjaan baru
Baca juga: Jokowi: Indonesia punya potensi besar kembangkan ekonomi hijau
“Green job merupakan salah satu primadona untuk lima tahun ke depan,” ucap Amalia di acara daring "Raih Peluang Kreatif di Era Digital" di Jakarta, Senin.
Amalia mengatakan bahwa kolaborasi antara lembaga pelatihan dengan Program Kartu Prakerja sangatlah erat, termasuk dalam pertukaran informasi terkait dengan perkembangan dunia kerja. Informasi terkini dari tim Prakerja, kata Amalia, adalah dukungan kepada LPK GeTI untuk mempersiapkan pelatihan-pelatihan green job.
Baca juga: Stafsus Presiden: Pekerjaan hijau perlu didukung kurikulum hijau
Lembaga tersebut, kata Amalia, menindaklanjuti perkembangan green job dengan menyelenggarakan focus group discussion (FGD) atau diskusi kelompok terarah bersama para pakar untuk membahas kurikulum ajar kelas green job. Dia memastikan agar materi tersebut dapat diajarkan melalui digital.
“Itu sangat luar biasa karena dalam waktu dekat pasti banyak sekali kelas-kelas yang berhubungan dengan green job,” kata Amalia.
Selain berhubungan dengan Prakerja, Amalia juga mengatakan bahwa mereka juga menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga yang memang fokus pada perekrutan. Secara periodik, kata Amalia, lembaga-lembaga perekrutan tersebut juga memberikan informasi tren pekerjaan yang dicari oleh para produsen besar dan pelaku manufaktur.
“Sehingga, sekali lagi, kami melakukan FGD dengan para pakar, para dosen, untuk merancang kelas-kelas baru yang sedang dibutuhkan oleh pengguna," kata Amalia.
Dikutip dari dokumen resmi Organisasi Perburuhan Internasional/International Labour Organization (ILO) bertajuk “Lembar Fakta tentang Pekerjaan yang Layak dan Ramah Lingkungan (Green Jobs) di Indonesia, green job bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan yang diakibatkan oleh perusahaan dan sektor ekonomi hingga ke tingkat yang mampu melestarikan lingkungan hidup.
Secara khusus, hal itu mencakup pekerjaan yang dapat membantu melindungi ekosistem dan biodiversitas; mengurangi energi, materi, dan konsumsi air melalui strategi yang memiliki tingkat efisiensi tinggi; dekarbonisasi perekonomian; serta mengurangi atau mencegah pembuatan segala bentuk limbah dan polusi.
Baca juga: Koaksi nilai transisi energi ciptakan banyak lapangan pekerjaan hijau
Baca juga: Sri Mulyani: Pertumbuhan ekonomi hijau harus ciptakan pekerjaan baru
Baca juga: Jokowi: Indonesia punya potensi besar kembangkan ekonomi hijau
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
Tags: