Batam (ANTARA) - Tim gabungan melakukan penjemputan terhadap lima nelayan warga Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), korban kapal karam yang hanyut di perairan Malaysia.
"Ya benar, hari ini kami melakukan penjemputan lima nelayan Indonesia yang hanyut di perairan Malaysia karena kapalnya karam," ujar Kepala SAR Tanjungpinang Slamet Riyadi saat dihubungi di Batam Kepulauan Riau, Senin.

Penjemputan lima nelayan tersebut dilakukan menggunakan KN SAR Purworejo di perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia. Tim gabungan itu terdiri atas SAR Tanjungpinang, TNI, Polri, Bakamla RI, Imigrasi Batam, dan KSOP Batam.

Baca juga: APMM lepaskan tiga nelayan Bintan yang ditangkap di Perairan Malaysia
Dia mengatakan, lima nelayan tersebut dievakuasi menuju Kabupaten Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepri, dalam keadaan sehat.

"Setelah sampai di Tanjung Balai Karimun, nanti alan dicek lagi kesehatannya, baru diserahkan kepada keluarga," kata dia.

Dia menjelaskan, laporan lima nelayan yang kapalnya karam di Perairan Malaysia tersebut, awalnya disampaikan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru.

Baca juga: Tiga nelayan Bintan diamankan Polisi Malaysia saat melaut
Mereka mengatakan telah mendapat informasi dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Johor melalui surat Nomor APMM.W2.600-11/3/10(44) tanggal 7 Oktober 2023 terkait telah diselamatkannya lima nelayan warga negara Indonesia yang mengalami kapal karam akibat arus ombak yang besar, sehingga kapal pecah dan terbawa arus hingga berada di perairan Johor, Malaysia.

Setelah mendapat laporan tersebut, KJRI Johor Bahru secara paralel berkoordinasi dengan pihak berwenang di Kepulauan Riau untuk mengatur rencana kepulangan lima nelayan tersebut.

Baca juga: Polisi jemput dua nelayan Karimun yang terdampar di perairan Malaysia
Kepulangan lima nelayan tersebut melalui proses serah terima yang melibatkan pihak dari Malaysia dan Indonesia.