Inggris, Prancis tegaskan kembali komitmen solusi dua negara
30 Oktober 2023 09:29 WIB
Arsip Foto - Presiden Prancis Emmanuel Macron (kiri) berbincang dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak sebelum mengikuti sesi pembukaan KTT G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Galih Pradipta/wsj.
London (ANTARA) - Inggris dan Prancis pada Minggu menegaskan kembali komitmen mereka terhadap solusi dua negara untuk masa depan jangka panjang di Timur Tengah, menurut pernyataan kantor perdana menteri Inggris 10 Downing Street.
"Para pemimpin (Perdana Menteri Rishi Sunak dan Presiden Prancis Macron) menekankan pentingnya memberikan bantuan kemanusiaan mendesak ke Gaza," kata pernyataan itu.
"Mereka sepakat untuk bekerja bersama dalam upaya menyediakan makanan, bahan bakar, air dan obat-obatan yang penting bagi orang-orang yang membutuhkannya dan mengeluarkan warga negara asing," menurut pernyataan tersebut lebih lanjut.
Sembari menyampaikan kekhawatiran mereka atas risiko eskalasi lebih lanjut, khususnya di Tepi Barat, para pemimpin tersebut membahas dialog mereka yang sedang berlangsung dengan para pemangku kepentingan di kawasan.
Mereka juga sepakat bahwa "penting untuk tidak melupakan masa depan jangka panjang di kawasan ini dan, khususnya, perlunya solusi dua negara."
"Mereka menggarisbawahi bahwa Hamas tidak mewakili rakyat Palestina pada umumnya dan bahwa barbarisme mereka tidak boleh melemahkan aspirasi sah rakyat Palestina," menurut pernyataan itu.
Israel telah membombardir Gaza sejak 7 Oktober ketika kelompok Hamas Palestina melancarkan serangan lintas batas, menewaskan 1.400 orang, dan menyandera sekitar 200 orang.
Jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Gaza meningkat menjadi 8.005, termasuk 3.342 anak-anak, 2.062 perempuan, dan 460 lansia, menurut Kementerian Kesehatan.
Juru bicara tentara Israel, Daniel Hagari, pada Sabtu mengumumkan "memperluas operasinya," dan beralih ke "tahap selanjutnya dari perang kami melawan Hamas," yang mencakup operasi darat.
Sebanyak 2,3 juta penduduk di Gaza juga bergulat dengan kelangkaan makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan akibat blokade Israel di daerah itu.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Inggris, Prancis, Kolombia tidak akan dukung Palestina di PBB
Baca juga: Inggris Akan Tingkatkan Status Diplomatik Palestina Menjadi Misi
Baca juga: Prancis, Inggris Serukan Penyelidikan Internasional Soal Gaza
"Para pemimpin (Perdana Menteri Rishi Sunak dan Presiden Prancis Macron) menekankan pentingnya memberikan bantuan kemanusiaan mendesak ke Gaza," kata pernyataan itu.
"Mereka sepakat untuk bekerja bersama dalam upaya menyediakan makanan, bahan bakar, air dan obat-obatan yang penting bagi orang-orang yang membutuhkannya dan mengeluarkan warga negara asing," menurut pernyataan tersebut lebih lanjut.
Sembari menyampaikan kekhawatiran mereka atas risiko eskalasi lebih lanjut, khususnya di Tepi Barat, para pemimpin tersebut membahas dialog mereka yang sedang berlangsung dengan para pemangku kepentingan di kawasan.
Mereka juga sepakat bahwa "penting untuk tidak melupakan masa depan jangka panjang di kawasan ini dan, khususnya, perlunya solusi dua negara."
"Mereka menggarisbawahi bahwa Hamas tidak mewakili rakyat Palestina pada umumnya dan bahwa barbarisme mereka tidak boleh melemahkan aspirasi sah rakyat Palestina," menurut pernyataan itu.
Israel telah membombardir Gaza sejak 7 Oktober ketika kelompok Hamas Palestina melancarkan serangan lintas batas, menewaskan 1.400 orang, dan menyandera sekitar 200 orang.
Jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Gaza meningkat menjadi 8.005, termasuk 3.342 anak-anak, 2.062 perempuan, dan 460 lansia, menurut Kementerian Kesehatan.
Juru bicara tentara Israel, Daniel Hagari, pada Sabtu mengumumkan "memperluas operasinya," dan beralih ke "tahap selanjutnya dari perang kami melawan Hamas," yang mencakup operasi darat.
Sebanyak 2,3 juta penduduk di Gaza juga bergulat dengan kelangkaan makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan akibat blokade Israel di daerah itu.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Inggris, Prancis, Kolombia tidak akan dukung Palestina di PBB
Baca juga: Inggris Akan Tingkatkan Status Diplomatik Palestina Menjadi Misi
Baca juga: Prancis, Inggris Serukan Penyelidikan Internasional Soal Gaza
Penerjemah: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: