Wali Kota Probolinggo resmikan Galeri OPOP untuk majukan UMKM ponpes
29 Oktober 2023 22:13 WIB
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin bersama Ketua TP PKK Kota Probolinggo sekaligus Ketua Dekranasda Aminah Hadi Zainal Abidin meresmikan Galeri OPOP di kawasan TWSL Kota Probolinggo, Minggu (29/10/2023). ANTARA/HO-Diskominfo Kota Probolinggo
Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin meresmikan Galeri One Pesantren One Product (OPOP) sekaligus klinik bisnis untuk memajukan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pondok pesantren di Kota Probolinggo, Jawa Timur.
"Langkah itu merupakan cara baru dalam memajukan UMKM terutama di pesantren," kata Wali kota yang biasa disapa Habib Hadi saat memberikan sambutan dalam peresmian Galeri OPOP di kawasan TWSL Kota Probolinggo, Minggu.
Menurutnya semua pihak terlibat kolaborasi unik yakni pemerintah yang diwakili Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (DKUP), kemudian pihak pesantren yang selama ini merupakan lembaga pendidikan dan UMKM yang kini juga mulai dibentuk dalam lembaga pesantren.
"Saya berharap Galeri OPOP itu dapat menjadi stimulus bagi lahirnya produk-produk baru di Kota Probolinggo. Keberadaan OPOP akan terus diberi ruang sehingga bisa menunjukkan hasil OPOP lebih luas lagi," tuturnya.
Menurut Wali Kota, adanya tempat galeri itu bisa menjadikan penyemangat dan pengembangan pondok pesantren yang ada di Kota Probolinggo dan kawasan tersebut akan dikembangkan untuk sektor kuliner.
Habib Hadi menjelaskan keberadaan galeri OPOP merupakan bagian dari upaya mengembangkan wilayah karena tempat itu dibangun dengan rancangan dan regulasi yang ada tapi begitu selesai dibangun malah tidak termanfaatkan dengan baik.
"Kami lakukan aktivitas kegiatan yang positif seperti pagi ini, namun tak berhenti di sana, harus membuat terobosan untuk kemajuan dan perputaran ekonomi," katanya.
Baca juga: Gubernur Jatim lepas ekspor perdana kopi OPOP ke Malaysia
Baca juga: Wapres Ma'ruf ingin banyak pesantren di Kalsel gabung ke OPOP
Ia mengusulkan agar sejumlah pondok pesantren dan perangkat daerah sering mengadakan acara di lokasi itu karena dengan banyaknya acara yang diselenggarakan, maka pihak UMKM yang berjualan di sana akan terbantu.
"Kembangkan inovasi menggunakan bahan olahan lain yang berbeda untuk OPOP. Dengan adanya langkah-langkah dan upaya dari DKUP maka bisa terus berkembang, bermanfaat dan penyemangat untuk semuanya," ujarnya.
Sementara itu, dalam laporannya Kepala DKUP Kota Probolinggo Fitriawati mengatakan bahwa Galeri OPOP di Kota Probolinggo merupakan terobosan pertama dan sementara menjadi satu-satunya di Jawa Timur.
"Dukungan Wali Kota Probolinggo sangat besar untuk perkembangan pondok pesantren, salah satunya melalui galeri OPOP. Kami juga menyediakan klinik bisnis yang bisa diakses oleh semua UMKM atau produk pesantren yang akan mengembangkan produknya," katanya.
Baca juga: Wapres: Pesantren harus jadi integrator pengembangan ekonomi rakyat
Baca juga: Pemkab Sidoarjo cetak enterpreneur dari kalangan santri melalui OPOP
Baca juga: Gubernur Khofifah luncurkan aplikasi Grab OPOP Mart
"Langkah itu merupakan cara baru dalam memajukan UMKM terutama di pesantren," kata Wali kota yang biasa disapa Habib Hadi saat memberikan sambutan dalam peresmian Galeri OPOP di kawasan TWSL Kota Probolinggo, Minggu.
Menurutnya semua pihak terlibat kolaborasi unik yakni pemerintah yang diwakili Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (DKUP), kemudian pihak pesantren yang selama ini merupakan lembaga pendidikan dan UMKM yang kini juga mulai dibentuk dalam lembaga pesantren.
"Saya berharap Galeri OPOP itu dapat menjadi stimulus bagi lahirnya produk-produk baru di Kota Probolinggo. Keberadaan OPOP akan terus diberi ruang sehingga bisa menunjukkan hasil OPOP lebih luas lagi," tuturnya.
Menurut Wali Kota, adanya tempat galeri itu bisa menjadikan penyemangat dan pengembangan pondok pesantren yang ada di Kota Probolinggo dan kawasan tersebut akan dikembangkan untuk sektor kuliner.
Habib Hadi menjelaskan keberadaan galeri OPOP merupakan bagian dari upaya mengembangkan wilayah karena tempat itu dibangun dengan rancangan dan regulasi yang ada tapi begitu selesai dibangun malah tidak termanfaatkan dengan baik.
"Kami lakukan aktivitas kegiatan yang positif seperti pagi ini, namun tak berhenti di sana, harus membuat terobosan untuk kemajuan dan perputaran ekonomi," katanya.
Baca juga: Gubernur Jatim lepas ekspor perdana kopi OPOP ke Malaysia
Baca juga: Wapres Ma'ruf ingin banyak pesantren di Kalsel gabung ke OPOP
Ia mengusulkan agar sejumlah pondok pesantren dan perangkat daerah sering mengadakan acara di lokasi itu karena dengan banyaknya acara yang diselenggarakan, maka pihak UMKM yang berjualan di sana akan terbantu.
"Kembangkan inovasi menggunakan bahan olahan lain yang berbeda untuk OPOP. Dengan adanya langkah-langkah dan upaya dari DKUP maka bisa terus berkembang, bermanfaat dan penyemangat untuk semuanya," ujarnya.
Sementara itu, dalam laporannya Kepala DKUP Kota Probolinggo Fitriawati mengatakan bahwa Galeri OPOP di Kota Probolinggo merupakan terobosan pertama dan sementara menjadi satu-satunya di Jawa Timur.
"Dukungan Wali Kota Probolinggo sangat besar untuk perkembangan pondok pesantren, salah satunya melalui galeri OPOP. Kami juga menyediakan klinik bisnis yang bisa diakses oleh semua UMKM atau produk pesantren yang akan mengembangkan produknya," katanya.
Baca juga: Wapres: Pesantren harus jadi integrator pengembangan ekonomi rakyat
Baca juga: Pemkab Sidoarjo cetak enterpreneur dari kalangan santri melalui OPOP
Baca juga: Gubernur Khofifah luncurkan aplikasi Grab OPOP Mart
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: