New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir jatuh dalam perdagangan yang sangat bergejolak pada Rabu (Kamis pagi WIB), dengan Dow membukukan penurunan tiga hari beruntun pertamanya tahun ini, di tengah kekhawatiran tentang rencana stimulus bank sentral.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 126,79 poin (0,84 persen) menjadi ditutup pada 14.995,23, lapor AFP.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 13,61 poin (0,84 persen) menjadi 1.612,52, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 36,52 poin (1,06 persen) menjadi 3.400,43.

Saham-saham Wall Street berusaha untuk reli dari aksi jual Selasa (11/6) dalam pembukaan perdagangan, tetapi dengan cepat kehilangan kekuatan.

"Volatilitas sedang bertahan, terutama di pasar uang dan obligasi, karena ketidakpastian mengenai kelanjutan upaya-upaya stimulus bank sentral global," kata Charles Schwab & Co. dalam sebuah catatan.

Briefing.com menunjukkan bahwa Indeks Volatilitas CBOE naik menjadi 18,59, mencapai tingkat tertinggi kedua tahun ini.

Saham sektor keuangan berada di bawah tekanan. Di Dow, American Express menderita penurunan terbesar, terjun 2,4 persen, sementara Bank of America turun 0,5 persen, JPMorgan Chase kehilangan 0,6 persen dan Citigroup jatuh 1,0 persen.

Cooper Tire & Rubber melonjak 41,1 persen lebih tinggi menjadi 34,66 dolar AS setelah setuju untuk dibeli oleh Apollo Tyres India seharga 35 dolar AS per saham. Kesepakatan tunai seluruhnya 2,5 miliar dolar AS akan menjadikannya produsen bank ketujuh terbesar di dunia.

Gigamon melompat 49,8 persen menjadi 28,47 dolar AS setelah perusahaan teknologi jaringan lalu lintas data itu membuat debut di pasar modal dengan harga perdana 19 dolar AS.

Yum! Brands merosot 0,1 persen setelah melaporkan penjualan toko yang sama pada Mei anjlok 19 persen di China karena kekhawatiran tentang flu burung memukul penjualan Kentucky Fried Chicken.

Anggota Dow, Pfizer ditutup datar setelah pihaknya dan perusahaan farmasi Jepang Takeda memenangkan penyelesaian 2,15 miliar dolar AS dalam kasus pelanggaran paten terhadap pembuat obat generik Teva dari Israel dan Sun dari India.

Pfizer mengatakan akan menerima 64 persen dari jumlah itu, atau 1,4 miliar dolar AS. Saham Teva yang diperdagangkan di AS jatuh 1,9 persen.

Saham Hewlett-Packard adalah anggota Dow yang membukukan keuntungan langka terbesar, naik 2,8 persen setelah kepala eksekutif Meg Whitman memberikan sebuah wawancara positif kepada CNBC.

Raksasa tembakau Altria naik 0,3 persen setelah Barclays menaikkan peringkat sahamnya menjadi "overweight" dari "market weight."

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi negara 10-tahun AS naik menjadi 2,23 persen dari 2,20 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 3,38 persen dari 3,33 persen. Harga obligasi bergerak terbalik terhadap imbal hasil. (A026)