Warriors terima kekalahan dengan lapang dada
13 Juni 2013 03:12 WIB
Chairman Indonesia Warriors Handy P.Soetedjo (kelima kiri) bersama Head Coach John Todd Purves (keenam kiri) berfoto bersama pemain saat peluncuran Tim Basket Indonesia Warriors untuk ABL, di Jakarta, Rabu (9/1). (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Warriors memang kalah dari San Miguel Beermen di partai final ketiga Liga Bola Basket ASEAN (ABL) 2013 di Gedung Basket Britama Arena, Jakarta, pada Rabu, namun mereka menerima hasil tersebut dengan lapang dada.
"Anda hanya bisa mengangkat topi, mengucapkan selamat kepada Beermen. Mereka tim terbaik dalam pertandingan tadi dan sepanjang musim ini," ujar pelatih Warriors, John Todd Purves, setelah timnya dikalahkan 70-55 oleh Beermen di Jakarta, Rabu malam.
Meski menerima hasil tersebut, Purves tidak bisa mengelak bahwa ia merasa kecewa atas kegagalan mempertahankan gelar musim ini, terlebih lagi apabila mengingat upaya yang telah ditunjukkan para pemain Warriors sepanjang gelaran ABL 2013.
"Saya tahu bagaimana usaha mereka, itulah kenapa hati saya hancur dengan hasil ini. Saya merasakan yang mereka rasakan," ujar dia.
Ia juga sempat menyayangkan masalah yang mendera timnya, yaitu dengan cederanya Jerick Uy Canada, yang secara langsung mempengaruhi variasi serangan timnya.
Meski demikian, ia enggan menjadikan itu sebagai alasan kekalahan timnya.
"Ada kelelahan, juga absennya Jerrick, itu membuat keadaan berbeda. Tetapi, Beermen tetap pantas menjadi pemenang dengan level permainan dan determinasi yang mereka tunjukkan," kata Purves.
"Kedalaman skuad mereka memang terasa sangat bermanfaat, terlebih di kala kami didera masalah cedera," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Mario Wuysang yang menjadi penyumbang angka terbanyak bagi Warriors dalam pertandingan tersebut dengan 21 poin, menyatakan bahwa tahun ini memang tahunnya Beermen dan timnya tidak disinari keberuntungan.
"Ini bukan tahun kami. Kami tidak beruntung tahun ini, dengan banyaknya rekan-rekan yang cedera. Ini tahun Beermen. Selamat," ujar dia.
Wuysang juga sempat mengungkapkan bahwa rekannya, Steve Demon Thomas, memaksakan diri bermain meskipun sedang berada dalam kondisi yang tidak baik.
"Dia memaksakan diri. Saya salut dengan dedikasinya untuk tim ini, untuk Indonesia," kata Wuysang.
Hal itu juga dikonfirmasi oleh pelatih Purves, yang mengatakan bahwa Thomas mengalami cedera lutut pada laga final kedua di Filipina, Minggu (9/6) lalu, namun memaksakan diri tetap bermain.
"Sepanjang musim ia melakukan hal yang sama, ia sangat pintar dalam menyembunyikan rasa sakit," ujar dia.
Keberhasilan Beermen menjadi juara ABL, merupakan torehan sejarah baru bagi kompetisi basket klub-klub Asia Tenggara tersebut, mengingat wakil Filipina itu merupakan klub keempat yang meraih gelar juara di empat tahun penyelenggaraan turnamen itu.
Sebelumnya, kali pertama penyelenggaraan ABL di musim 2009-2010, wakil Filipina, Philippine Patriots menjadi juaranya. Kemudian di musim 2010-2011 giliran Chang Thailand Slammers merasakan trofi ABL.
Sementara di musim lalu, 2012, Warriors menjadi juara setelah mengalahkan Beermen di babak final dan merupakan kejutan mengingat mereka tertinggal lebih dulu 0-1 di laga pertama untuk kemudian membalikkan keadaan menjadi 2-1 di dua pertemuan selanjutnya.
Musim ini Warriors gagal memenuhi ambisi mereka untuk menciptakan sejarah baru sebagai satu-satunya tim yang berhasil mempertahankan gelar juara dua tahun beruntung.
Ambisi tersebut harus terhenti karena Beermen mengalahkan mereka tiga pertandingan langsung dalam babak final yang menggunakan sistem "best of five" atau pemenang tiga laga berhak menjadi juara. Beermen menang 75-70, 65-64 dan 70-55. (G006/I015)
"Anda hanya bisa mengangkat topi, mengucapkan selamat kepada Beermen. Mereka tim terbaik dalam pertandingan tadi dan sepanjang musim ini," ujar pelatih Warriors, John Todd Purves, setelah timnya dikalahkan 70-55 oleh Beermen di Jakarta, Rabu malam.
Meski menerima hasil tersebut, Purves tidak bisa mengelak bahwa ia merasa kecewa atas kegagalan mempertahankan gelar musim ini, terlebih lagi apabila mengingat upaya yang telah ditunjukkan para pemain Warriors sepanjang gelaran ABL 2013.
"Saya tahu bagaimana usaha mereka, itulah kenapa hati saya hancur dengan hasil ini. Saya merasakan yang mereka rasakan," ujar dia.
Ia juga sempat menyayangkan masalah yang mendera timnya, yaitu dengan cederanya Jerick Uy Canada, yang secara langsung mempengaruhi variasi serangan timnya.
Meski demikian, ia enggan menjadikan itu sebagai alasan kekalahan timnya.
"Ada kelelahan, juga absennya Jerrick, itu membuat keadaan berbeda. Tetapi, Beermen tetap pantas menjadi pemenang dengan level permainan dan determinasi yang mereka tunjukkan," kata Purves.
"Kedalaman skuad mereka memang terasa sangat bermanfaat, terlebih di kala kami didera masalah cedera," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Mario Wuysang yang menjadi penyumbang angka terbanyak bagi Warriors dalam pertandingan tersebut dengan 21 poin, menyatakan bahwa tahun ini memang tahunnya Beermen dan timnya tidak disinari keberuntungan.
"Ini bukan tahun kami. Kami tidak beruntung tahun ini, dengan banyaknya rekan-rekan yang cedera. Ini tahun Beermen. Selamat," ujar dia.
Wuysang juga sempat mengungkapkan bahwa rekannya, Steve Demon Thomas, memaksakan diri bermain meskipun sedang berada dalam kondisi yang tidak baik.
"Dia memaksakan diri. Saya salut dengan dedikasinya untuk tim ini, untuk Indonesia," kata Wuysang.
Hal itu juga dikonfirmasi oleh pelatih Purves, yang mengatakan bahwa Thomas mengalami cedera lutut pada laga final kedua di Filipina, Minggu (9/6) lalu, namun memaksakan diri tetap bermain.
"Sepanjang musim ia melakukan hal yang sama, ia sangat pintar dalam menyembunyikan rasa sakit," ujar dia.
Keberhasilan Beermen menjadi juara ABL, merupakan torehan sejarah baru bagi kompetisi basket klub-klub Asia Tenggara tersebut, mengingat wakil Filipina itu merupakan klub keempat yang meraih gelar juara di empat tahun penyelenggaraan turnamen itu.
Sebelumnya, kali pertama penyelenggaraan ABL di musim 2009-2010, wakil Filipina, Philippine Patriots menjadi juaranya. Kemudian di musim 2010-2011 giliran Chang Thailand Slammers merasakan trofi ABL.
Sementara di musim lalu, 2012, Warriors menjadi juara setelah mengalahkan Beermen di babak final dan merupakan kejutan mengingat mereka tertinggal lebih dulu 0-1 di laga pertama untuk kemudian membalikkan keadaan menjadi 2-1 di dua pertemuan selanjutnya.
Musim ini Warriors gagal memenuhi ambisi mereka untuk menciptakan sejarah baru sebagai satu-satunya tim yang berhasil mempertahankan gelar juara dua tahun beruntung.
Ambisi tersebut harus terhenti karena Beermen mengalahkan mereka tiga pertandingan langsung dalam babak final yang menggunakan sistem "best of five" atau pemenang tiga laga berhak menjadi juara. Beermen menang 75-70, 65-64 dan 70-55. (G006/I015)
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: