Tapi, Provinsi Kalimantan Tengah tak kalah beruntungnya karena dianugrahi sumber daya alam (SDA) berlimpah, memiliki luas wilayah 1,5 pulau Jawa dan dipimpin `duet maut` Agustin Teras Narang-Achmad Diran (Teras-Diran).
Latarbelakang Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi yang disebut "Bumi Tambun Bungai dan Bumi Pancasila" itu tak kalah dengan DKI Jakarta. Jokowi Walikota Surakarta dua periode, Achmad Diran juga dua periode Bupati Barito Selatan. Ahok mantan Anggota DPR RI, Teras juga mantan Ketua Komisi II dan III DPR RI.
"Kalau Jokowi butuh dua jam blusukan, saya butuh delapan jam mengunjungi lima kabupaten menggunakan pesawat terbang," kata Teras Narang usai memantau pelaksanaan pemungutan suara pemilihan kepala daerah (pilkada) di tujuh kabupaten secara serentak, kala itu.
Jokowi-Ahok mencanangkan program kartu Jakarta Pintar, Jakarta Sehat dan transparansi anggaran, Teras-Diran sukseskan Kalteng Harati (cerdas), Kalteng Barigas (sehat) dan Provinsi percontohan Open Government Indonesia (OGI) atau model penyelenggaraan pemerintahan mengedepankan pelayanan publik dan transparansi.
Jika Jakarta dipusingkan dengan kepadatan penduduk, kemacetan dan banjir, Kalteng harus menikmati minimnya APBD yang tidak lebih dari Rp20 triliun serta egosektoral kepala daerah 14 Kabupaten/Kota.
Ibukota negara Indonesia itu bakal melaksanakan proyek mass rapid transit (MRT) atau angkutan yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara cepat sebagai solusi mengatasi kemacetan, Ibukota Palangka Raya itu juga bakal membangun rel kereta api sebagai solusi mempercepat pengangkutan sumber daya alam sekaligus mengatasi kerusakan jalan raya.
"Saya akan tetap memilih Teras-Diran apabila kembali mencalon sebagai Gubernur dan Wakil gubernur," kata Hertiani, guru di SMP Katolik Santa Maria Palangka Raya seraya mengaku walau itu tidak mungkin karena pasangan itu telah dua periode memimpin.
Pesta Rakyat
Jika masyarakat di DKI jakarta disuguhkan berbagai kemegahan bangunan dan serba ada, namun Jokowi mengaku pesta rakyat harus benar-benar dilaksanakan. Bahkan orang nomor satu di Ibukota negara itu sampai harus membuat "PRJ Monas" sebagai tandingan PRJ yang tak lain merupakan program pemerintah provinsi setempat bertahun-tahun lamanya.
Kalteng...Ah...sudah enam tahun berturut-turut merasakan gemerlap pesta rakyat yang dihiasi hingar bingar kembang api diiringi penampilan artis kondang. Serangkaian kegiatan itu diberi nama festival budaya isen mulang (FBIM) dalam rangka hari ulang tahun provinsi "Bumi Pancasila" itu.
"Penyelenggaraan FBIM tahun 2013 disaksikan turis mancanegara bahkan diikuti 20 fotografer asing yang ingin mengabadikan keindahan budaya dayak," kata Kepala Dinas Pariwisata Kalteng, Saidina Aliansyah.
Apabila dilihat dari semua itu maka layaklah Kalteng disebut tak kalah suskses dari DKI Jakarta. Namun, kesuksesan itu apakah akan terus berlanjut atau tidak. Sebab, kepemimpinan Teras-Diran di tahun 2015 akan segera berakhir dan pastinya ada generasi baru yang akan mengolah serta memanajemen "Bumi Tambun Bungai" itu.
Teras Narang selalu megingatkan seluruh bawahannya bahkan di setiap kesempatan agar selalu bekerja keras, cerdas dan ikhlas. Akan kah itu menjadi simbol bagi kemajuan Kalteng di masa mendatang.
"Tantangan yang akan datang jauh lebih sulit. Saya berharap siapapun nantinya yang memimpin Kalteng, harus lebih baik dari Teras-Dirannnnn," kata sesepuh sekaligus tokoh masyarakat Kalteng Sabran Achmad. (*)