Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak para elit menomorduakan kepentingan politik sesaat terkait kebijakan kenaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi dan pemberian bantuan langsung sementara masyarakat yang akan dilakukan pemerintah.
Saat memberikan penjelasan di kantornya, Jakarta, Rabu, Presiden mengatakan ada kepentingan bangsa dan negara yang lebih luas dalam kebijakan yang diambil pemerintah tersebut.
Kebijakan pemerintah tersebut dibutuhkan guna menyelamatkan perekonomian nasional, menyehatkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sekaligus juga membantu masyarakat menengah bawah untuk menahan gejolak akibat kenaikan harga-harga barang.
"Dengan kerendahan hati saya mengajak sahabat-sahabat saya para elit politik untuk menomorduakan kepentingan politik praktis atau kepentingan politik menjelang 2014, karena ada sesuatu yang harus kita lakukan bersama oleh kita semua, oleh bangsa Indonesia," kata Presiden.
Presiden Yudhoyono menjelaskan, saat ini merupakan salah satu masa sulit bagi perekonomian yang tengah dihadapi, tidak hanya oleh Indonesia namun juga oleh dunia.
Kebijakan kenaikan BBM Bersubsidi, menurut dia, bukanlah opsi utama yang dipilih pemerintah dalam menghadapi masa-masa sulit tersebut. Opsi tersebut merupakan pilihan terakhir setelah tidak ada opsi lain yang dapat digunakan untuk menyehatkan dan menyelamatakan perekonomian.
Pemerintah sendiri, menurut Presiden tidak menyukai opsi yang sulit tersebut karena dampaknya langsung akan terasa terhadap masyarakat. Namun demikian, tidak ada pilihan lain yang harus diambil.
"Saudara-saudara sebenarnya sudah berulang kali kenapa subsidi harus kita kurangi dan BBM kita naikkan. Tahun 2011 sudah ada dorongan agar saya menaikkan harga BBM, karena harga minyak mentah terus meningkat di dunia termasuk di Indonesia, saya katakan waktu itu, kalau ada cara lain, kita pilih cara lain," katanya.
Saat ini, kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut sangat dibutuhkan agar fiskal menjadi lebih sehat, dan defisit tidak membengkak melewati tiga persen, sehingga melanggar undang-undang.
"Semua tahu DPR dalam posisi tidak bisa menolak, karena itu kewenangan pemerintah, dan ini jalan terakhir yang terpaksa yang harus kita jalankan untuk perekonomian kita," kata Presiden.
Subsidi BBM bersubsidi saat ini juga dinilai lebih banyak dinikmati oleh kalangan menengah atas. Dengan pengurangan subsidi BBM tersebut, maka dana yang dihasilkan dapat digunakan untuk program proteksi sosial bagi masyarakat miskin, dan juga pembangunan infrastruktur dasar.
Presiden menyadari, kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi bukanlah kebijakan yang populer, namun demikian, hal itu sangat dibutuhkan. Untuk itu, meskipun mendekati Pemilu 2014, dirinya tetap pemilih untuk menaikkan harga BBM tersebut karena untuk kepentingan nasional yang lebih besar, menyehatkan perekonomian.
Selain itu ia juga menginginkan subsidi BBM tidak membebani pemerintahan berikutnya bila harga dinaikkan.
"Harapan saya, kita semua bersatu untuk menjaga perekonomian kita, kita bersatu," kata Presiden.
(M041/N002)
Presiden ajak elit nomor duakan kepentingan politik
12 Juni 2013 19:12 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARA/Andika Wahyu)
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: