Jakarta (ANTARA) - Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo mengatakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih berpeluang untuk bergabung ke dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

"Iya sih (mau tarik Khofifah)," kata Ganjar saat ditanya wartawan soal kemungkinan mengajak Khofifah di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu.

Ia pun mengakui bahwa komunikasinya dengan Khofifah terus berjalan baik. Sehingga, diharapkan bisa menghasilkan keputusan bersama untuk bergabung.

"Saya komunikasi terus menerus, ketika saya ke Jawa Timur. Bu Khofifah saya di sini, ya mudah-mudahan sukses, karena saya sangat baik sama beliau," ucapnya.

Selain Khofifah, Ganjar juga mengakui berkomunikasi dengan Ridwan Kamil. Namun, dia menyadari bahwa untuk mengajak nama-nama tersebut agara bersama dengannya perlu kerelaan hati dan kesamaan batin.

Ganjar meyakini bahwa baik Khofifah maupun Kang Emil sebenarnya paling cocok bergabung dengan Ganjar-Mahfud.

"Kang Emil juga mau kami tarik semuanya, tapi kan ngajak-ngajak kawan-kawan ini harus butuh kelegaan hati, kesamaan batin agar bisa kompak. Saya haqul yaqin, paling cocok ya dengan Ganjar-Mahfud," jelas Ganjar.

Sebelumnya, pada Jumat (27/10), Ganjar Pranowo mengaku senang mendapatkan dukungan dari Ketua Barikade Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid, pada Pilpres 2024.

"Ya, kami senang, karena sebelumnya kami juga dengan Bu Sinta pernah berdiskusi. Saya sowan ke beliau, ke Mbak Yenny juga. Kami berbincang banyak hal," ujar Ganjar di Jakarta, Jumat.

Ia berharap kehadiran Yenny Wahid dapat menjadi energi baru bagi pasangan Ganjar-Mahfud untuk meraih kemenangan pada pemilu mendatang.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu pun menilai dukungan Yenny merupakan representasi dari para Gusdurian.