Pontianak (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan jumlah stasiun pengisian bahan bakar umum di Kalimantan akan diperbanyak guna menekan potensi penyalahgunaan BBM bersubsidi.
Menurut Hatta Rajasa di Pontianak, Selasa, di Kalimantan yang juga lumbung energi nasional, banyak terdapat sektor pertambangan.
Selain itu, ia mengatakan terjadi peningkatan permintaan BBM sehingga kerap terjadi antrean di SPBU-SPBU.
"Sementara jumlah SPBU di Kalimantan sangat terbatas, sedangkan wilayah jangkauan sangat luas," ujar dia.
Namun, ia mengakui, untuk membangun SPBU di daerah yang jauh seperti kabupaten di Kalimantan, kurang menarik minat pengusaha.
"Mengapa kurang menarik, karena volumenya kecil, sehingga secara ekonomi kurang menarik," ujarnya.
Terkait hal itu, bagi SPBU yang nilai ekonomisnya kecil, opsi yang dapat diberikan dengan insentif. "Kalau diberi insentif, dapat merangsang pembangunan SPBU di kabupaten. Jadi kemungkinan penyalahgunaan bisa ditekan," katanya.
Ia menambahkan, pemberian insentif bagi SPBU yang volumenya kecil, tidak berlangsung selamanya. "Ketika nilai ekonomisnya meningkat, maka tidak perlu lagi diberi insentif," katanya.
Selain itu, kata dia, masyarakat dapat langsung membeli ke SPBU, meski berada di daerah yang jauh.
(T011/M008)
SPBU di Kalimantan bakal diperbanyak
11 Juni 2013 22:39 WIB
Hatta Rajasa (ANTARA/Zabur Karuru)
Pewarta: Teguh Imam Wibowo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: