Lima negara berminat beli pesawat Indonesia
11 Juni 2013 20:33 WIB
Pesawat CN-295 Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro melintas di depan pesawat CN-295 usai memberikan sambutan saat acara serah terima 2 unit pesawat CN-295 kepada TNI AU di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (4/10/13). (ANTARA/Zabur Karuru)
Jakarta (ANTARA News) - Lima negara di kawasan Asia Tenggara menyampaikan berminat membeli pesawat angkut buatan PT Dirgantara Indonesua, CN-295.
Lima negera itu menyatakan minatnya untuk membeli CN-295 ketika Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang dipimpin Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menggelar road show di enam negara ASEAN Mei lalu.
"Angkatan udara dari lima negara sudah menyatakan minatnya terhadap pesawat angkut buatan PT DI tersebut. Lima negara yakni Vietnam, Filipina, Thailand, Myanmar, dan Malaysia," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin yang juga sekretaris KKIP usai sidang KKIP ke-9 di Kantor Kementerian Pertahanan di Jakarta, Selasa.
Brunei juga meminta PT DI melakukan demo flight sebelum mereka membeli pesawat itu.
Keinginan negara ASEAN itu terhadap pesawat angkut CN-295, lanjut Wamenhan, karena pesawat itu antara lain bisa digunakan dalam bantuan sosial, kegiatan militer, bisa landing (mendarat) di atas rumput dan bisa mengangkut sekitar 50 penerjun.
Sementara Menhan Purnomo Yusgiantoro yang sekaligus sebagai Ketua KKIP mengatakan, hasil kegiatan road show itu mendapatkan respon yang konkrit dari kelima negara yang dikunjungi.
"Pesawat angkut ini mendapatkan minat dari angkatan udara dan kepolisian di lima negara," katanya.
Selanjutnya, kata Menhan, negara tersebut akan mengirimkan tim observasi untuk membahas masalah teknis dan administrasi dengan PT DI selaku pembuat pesawat.
Lima negera itu menyatakan minatnya untuk membeli CN-295 ketika Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang dipimpin Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menggelar road show di enam negara ASEAN Mei lalu.
"Angkatan udara dari lima negara sudah menyatakan minatnya terhadap pesawat angkut buatan PT DI tersebut. Lima negara yakni Vietnam, Filipina, Thailand, Myanmar, dan Malaysia," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin yang juga sekretaris KKIP usai sidang KKIP ke-9 di Kantor Kementerian Pertahanan di Jakarta, Selasa.
Brunei juga meminta PT DI melakukan demo flight sebelum mereka membeli pesawat itu.
Keinginan negara ASEAN itu terhadap pesawat angkut CN-295, lanjut Wamenhan, karena pesawat itu antara lain bisa digunakan dalam bantuan sosial, kegiatan militer, bisa landing (mendarat) di atas rumput dan bisa mengangkut sekitar 50 penerjun.
Sementara Menhan Purnomo Yusgiantoro yang sekaligus sebagai Ketua KKIP mengatakan, hasil kegiatan road show itu mendapatkan respon yang konkrit dari kelima negara yang dikunjungi.
"Pesawat angkut ini mendapatkan minat dari angkatan udara dan kepolisian di lima negara," katanya.
Selanjutnya, kata Menhan, negara tersebut akan mengirimkan tim observasi untuk membahas masalah teknis dan administrasi dengan PT DI selaku pembuat pesawat.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: