Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli) mengungkapkan sebanyak 70 ribu unit sepeda motor listrik sudah beredar di Indonesia sejak 2018 hingga September 2023.

“Kepemilikan sepeda motor dari tahun 2018 sampai dengan sekarang cukup tinggi hampir mencapai 70.000 sepeda motor yang sekarang sudah berada di masyarakat. Belum lagi sepeda listrik,” kata Ketua Umum Aismoli Budi Setiadi dalam Sosialisasi dan Konferensi Pers Inabuyer EV Expo 2023 di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Jumat.

Pertumbuhan sepeda motor cukup tinggi tersebut, lanjut Budi, didasari oleh percepatan pemerintah dalam mengembangkan regulasi kendaraan listrik baik melalui Peraturan Presiden, Instruksi Presiden, serta beberapa peraturan yang dibuat oleh sejumlah menteri seperti Peraturan Menteri Perindustrian dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Kemudian secara industri, pertumbuhannya terlihat dari bertambahnya jumlah pabrikan dan Agen Pemegang Merek (APM). Pada 2018 hanya ada 9 APM dan pada 2023, terdapat 52 pabrikan yang sudah mengajukan Sertifikat Uji Tipe (SUT).

“Tapi data yang ada di Kementerian Perindustrian yang sudah mengajukan NIK (Nomor Identifikasi Kendaraan) sekitar 48 pabrik. Jadi secara kuantitas trennya meningkat terus sampai dengan 2023,” ucapnya.

Lebih lanjut Budi meyakini Indonesia mampu menjadi pusat industri dan juga pasar kendaraan listrik di Asia berkat pesatnya pertumbuhan industri kendaraan listrik. Optimisme itu didukung oleh empat perusahaan listrik yang sedang membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Jakarta dan Semarang.

“Indonesia kalau sebagai pusat industri dan juga sebagai market untuk electric vehicle, jangankan mungkin di ASEAN di Asia saja saya kira siap untuk itu semua. Saya berani mengatakan demikian karena industrinya sekarang berkembang cukup pesat, belum lagi yang dalam waktu dekat saat sekarang ini kami mendengar ada empat company yang sedang membangun untuk baterai electric vehicle,” tuturnya.

Selain itu, rencana pemerintah untuk meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) menjadi 40 persen pada 2024 juga diyakini Budi dapat menjadi pendukung Indonesia untuk menjadi pusat industri kendaraan listrik.

Disebutnya, saat ini sudah banyak pabrik sepeda motor yang sudah bertanya kiat untuk mendapatkan komponen kendaraan listrik termasuk baterai.

“Artinya cukup banyak sekarang yang sudah berusaha ke arah sana. Saya kira kalau semua ekosistem ini terjadi multi player efek yang didapatkan oleh kita semuanya, sektor industrinya, sektor UMKM-nya,” tuturnya,

Baca juga: Aismoli apresiasi pemerintah perluas penerima insentif motor listrik
Baca juga: Presiden tekankan subsidi kendaraan listrik agar Indonesia kompetitif
Baca juga: Kementerian ESDM sosialisasikan program konversi sepeda motor listrik