Penjabat Gubernur Sulbar usulkan tiga program ke Bank Pembangunan Asia
27 Oktober 2023 18:19 WIB
Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh (tiga dari kiri) saat pertemuan tingkat kepala daerah BIMP-EAGA Chief Ministers, Governors and Local Government Forum (CMGLF), di Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam. ANTARA/HO-Diskominfo Sulbar
Mamuju (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Zudan Arif Fakrulloh mengusulkan tiga program kepada Asian Development Bank/ADB atau Bank Pembangunan Asia untuk 18 provinsi anggota forum Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia and Philipina, East ASEAN Growth Area (BIMP EAGA).
"Kami mengusulkan tiga program besar kepada pihak ADB untuk 18 provinsi anggota forum BIMP EAGA," kata Zudan Arif Fakrulloh, melalui rilis yang diterima, di Mamuju, Jumat.
Ketiga usulan itu, kata Zudan Arif Fakrulloh, yakni transformasi digital, khususnya e-Government, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas administrasi dengan mendukung pengembangan organisasi, manajemen sumber daya manusia serta pemberian layanan.
Kemudian, penerapan program ekonomi biru, ekonomi hijau dan ekonomi sirkular (blue, green and circular economy) serta kota ramah lingkungan dan kota cerdas (smart city).
"Bidang ini penting karena pembangunan ramah lingkungan merupakan pendorong baru untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi kita," ujar Zudan Arif. Kemudian, bantuan dalam mengadaptasi dampak perubahan iklim (climate change impact) dan membangun ketahanan.
Hal itu, menurut Zudan Arif Fakrulloh, dapat dilakukan dengan mendukung rekomendasi dan strategi kebijakan, penilaian dan perencanaan perubahan iklim. Serta langkah-langkah adaptasi perubahan iklim, dalam upaya kami mengembangkan proyek pertanian, irigasi dan infrastruktur pedesaan yang berketahanan iklim, kata Zudan Arif Fakrulloh.
Pada kesempatan itu, Penjabat Gubernur yang ditunjuk sebagai Ketua Delegasi Indonesia pada BIMP-EAGA Chief Ministers, Governors and Local Government Forum (CMGLF) mengapresiasi pihak ADB sebagai partner strategis BIMP EAGA dalam program-program yang mendukung pemerintah daerah.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan ADB dalam menjembatani isu-isu penting yang berdampak luas di subregion dalam keanggotaan BIMP EAGA, yakni 18 provinsi di empat pulau besar Indonesia, yakni Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
"Kami juga mengajukan bantuan teknis kepada pihak ADB dalam peningkatan kapasitas untuk mendorong sejumlah program yang bakal dijalankan," kata Zudan Arif Fakrulloh.
Zudan Arif Fakrulloh ditunjuk sebagai ketua delegasi Indonesia pada pertemuan tingkat kepala daerah BIMP-EAGA Chief Ministers, Governors and Local Government Forum (CMGLF).
Pertemuan itu membahas kepentingan bisnis antar-empat negara, Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina.
Pada pertemuan yang berlangsung di Bandar Sri Begawan Brunei Darussalam mulai 23-26 Oktober 2023 itu, Penjabat Gubernur Sulbar turut didampingi Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar.
Forum kepala daerah se-kawasan BIMP-EAGA itu, bertujuan berbagi pengalaman dan diskusi tentang peluang investasi serta menyepakati langkah-langkah untuk mengoptimalkan kemanfaatan kerja sama BIMP-EAGA dalam mendukung pembangunan ekonomi di daerah.
Forum yang juga melibatkan 18 provinsi itu, membahas terkait arah pembangunan Indonesia dalam mengembangkan digital transformasi, blue and green ekonomi serta koridor ekonomi yang perlu dibangun dari Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Baca juga: Kawasan BIMP-EAGA tumbuh positif selama kepemimpinan RI
Baca juga: Penjabat Gubernur menyampaikan kesiapan pelayaran Sulbar-Malaysia
"Kami mengusulkan tiga program besar kepada pihak ADB untuk 18 provinsi anggota forum BIMP EAGA," kata Zudan Arif Fakrulloh, melalui rilis yang diterima, di Mamuju, Jumat.
Ketiga usulan itu, kata Zudan Arif Fakrulloh, yakni transformasi digital, khususnya e-Government, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas administrasi dengan mendukung pengembangan organisasi, manajemen sumber daya manusia serta pemberian layanan.
Kemudian, penerapan program ekonomi biru, ekonomi hijau dan ekonomi sirkular (blue, green and circular economy) serta kota ramah lingkungan dan kota cerdas (smart city).
"Bidang ini penting karena pembangunan ramah lingkungan merupakan pendorong baru untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi kita," ujar Zudan Arif. Kemudian, bantuan dalam mengadaptasi dampak perubahan iklim (climate change impact) dan membangun ketahanan.
Hal itu, menurut Zudan Arif Fakrulloh, dapat dilakukan dengan mendukung rekomendasi dan strategi kebijakan, penilaian dan perencanaan perubahan iklim. Serta langkah-langkah adaptasi perubahan iklim, dalam upaya kami mengembangkan proyek pertanian, irigasi dan infrastruktur pedesaan yang berketahanan iklim, kata Zudan Arif Fakrulloh.
Pada kesempatan itu, Penjabat Gubernur yang ditunjuk sebagai Ketua Delegasi Indonesia pada BIMP-EAGA Chief Ministers, Governors and Local Government Forum (CMGLF) mengapresiasi pihak ADB sebagai partner strategis BIMP EAGA dalam program-program yang mendukung pemerintah daerah.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan ADB dalam menjembatani isu-isu penting yang berdampak luas di subregion dalam keanggotaan BIMP EAGA, yakni 18 provinsi di empat pulau besar Indonesia, yakni Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
"Kami juga mengajukan bantuan teknis kepada pihak ADB dalam peningkatan kapasitas untuk mendorong sejumlah program yang bakal dijalankan," kata Zudan Arif Fakrulloh.
Zudan Arif Fakrulloh ditunjuk sebagai ketua delegasi Indonesia pada pertemuan tingkat kepala daerah BIMP-EAGA Chief Ministers, Governors and Local Government Forum (CMGLF).
Pertemuan itu membahas kepentingan bisnis antar-empat negara, Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina.
Pada pertemuan yang berlangsung di Bandar Sri Begawan Brunei Darussalam mulai 23-26 Oktober 2023 itu, Penjabat Gubernur Sulbar turut didampingi Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar.
Forum kepala daerah se-kawasan BIMP-EAGA itu, bertujuan berbagi pengalaman dan diskusi tentang peluang investasi serta menyepakati langkah-langkah untuk mengoptimalkan kemanfaatan kerja sama BIMP-EAGA dalam mendukung pembangunan ekonomi di daerah.
Forum yang juga melibatkan 18 provinsi itu, membahas terkait arah pembangunan Indonesia dalam mengembangkan digital transformasi, blue and green ekonomi serta koridor ekonomi yang perlu dibangun dari Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Baca juga: Kawasan BIMP-EAGA tumbuh positif selama kepemimpinan RI
Baca juga: Penjabat Gubernur menyampaikan kesiapan pelayaran Sulbar-Malaysia
Pewarta: Amirullah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: