Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, nilai ekspor ikan hias di Indonesia mengalami tren positif pada semester I tahun 2023, mencapai 20,5 juta dolar AS atau meningkat 16,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Informasi positif, pada semester I tahun 2023 di mana nilai ekspor ikan hias Indonesia mencapai 20,5 juta dolar AS atau meningkat 16,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022,” ujar Trenggono saat membuka Festival Ikan Hias Nusantara di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa pada semester I 2023 ekspor ikan hias dalam negeri justru mengalami peningkatan, berbanding terbalik dengan negara-negara kompetitor Indonesia seperti Jepang, Singapura, dan Belanda yang mengalami penurunan ekspor masing -masing sebesar 8,3 persen, 9,8 persen, dan 37,2 persen.

Baca juga: HUT Ke-24, Menteri Trenggono Ingin Hadirkan Regulasi Berkualitas

Dalam kesempatan itu, Trenggono juga mengungkapkan Indonesia mampu menempati posisi kedua eksportir ikan hias terbesar di dunia.

“Nilai ekspor ikan hias telah mendudukkan Indonesia menjadi eksportir ikan hias terbesar ke-2 di dunia menggeser posisi Singapura dan Belanda,” ujarnya pula.

Trenggono menuturkan, berdasarkan data Internasional Trade Statistic, nilai ekspor ikan hias Indonesia tahun 2022 mencapai 11,3 persen dari total ekspor ikan hias dunia yang mencapai 321 juta dolar AS.

Sementara itu pada urutan pertama eksportir ikan hias masih ditempati Jepang dengan nilai ekspor sebesar 48,95 juta dolar AS atau 15,3 persen terhadap total.

Berdasarkan paparannya, total nilai pasar ikan hias dunia yang meliputi pasar domestik masing-masing negara dan antar negara diperkirakan mencapai 6,27 miliar dolar AS pada 2022 dan akan tumbuh dengan Compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 0,25 persen pada 2023-2032 atau menjadi 16,63 miliar pada 2032.

Baca juga: KKP siapkan program produksi pakan ikan mandiri perikanan budi daya
Dengan capaian positif itu, Trenggono meyakini Indonesia akan mampu menjadi eksportir ikan hias terbesar di dunia dengan kekayaan ikan endemik juara yang dimiliki, meliputi arwana super red/gold/silver, arwana Harding, botia dan lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSKP) Budi Sulistiyo menuturkan, pada tahun berikutnya akan menyelenggarakan festival ikan hias secara nasional dan internasional untuk mendongkrak perekonomian dari ikan hias Indonesia.

“Kami juga merencanakan di tahun berikutnya dukungan dan Menteri Trenggono menyelenggarakan festival ikan hias itu secara nasional dan internasional. Harapan i dari para pengusaha ini adalah penggerak ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Chief Operating Officer (COO) Kalikan Ariani Yusuf Prawira menuturkan, melalui kolaborasi yang dilakukan dengan pemerintah dan pelaku usaha ikan hias diharapkan mampu menjadikan Indonesia sebagai ibu kota ikan hias dunia.