Ia mengatakan bahwa pada semester I 2023 ekspor ikan hias dalam negeri justru mengalami peningkatan, berbanding terbalik dengan negara-negara kompetitor Indonesia seperti Jepang, Singapura, dan Belanda yang mengalami penurunan ekspor masing -masing sebesar 8,3 persen, 9,8 persen, dan 37,2 persen.
Baca juga: HUT Ke-24, Menteri Trenggono Ingin Hadirkan Regulasi Berkualitas
Dalam kesempatan itu, Trenggono juga mengungkapkan Indonesia mampu menempati posisi kedua eksportir ikan hias terbesar di dunia.
“Nilai ekspor ikan hias telah mendudukkan Indonesia menjadi eksportir ikan hias terbesar ke-2 di dunia menggeser posisi Singapura dan Belanda,” ujarnya pula.
Trenggono menuturkan, berdasarkan data Internasional Trade Statistic, nilai ekspor ikan hias Indonesia tahun 2022 mencapai 11,3 persen dari total ekspor ikan hias dunia yang mencapai 321 juta dolar AS.
Sementara itu pada urutan pertama eksportir ikan hias masih ditempati Jepang dengan nilai ekspor sebesar 48,95 juta dolar AS atau 15,3 persen terhadap total.
Baca juga: KKP siapkan program produksi pakan ikan mandiri perikanan budi daya
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSKP) Budi Sulistiyo menuturkan, pada tahun berikutnya akan menyelenggarakan festival ikan hias secara nasional dan internasional untuk mendongkrak perekonomian dari ikan hias Indonesia.
“Kami juga merencanakan di tahun berikutnya dukungan dan Menteri Trenggono menyelenggarakan festival ikan hias itu secara nasional dan internasional. Harapan i dari para pengusaha ini adalah penggerak ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Chief Operating Officer (COO) Kalikan Ariani Yusuf Prawira menuturkan, melalui kolaborasi yang dilakukan dengan pemerintah dan pelaku usaha ikan hias diharapkan mampu menjadikan Indonesia sebagai ibu kota ikan hias dunia.