Banjarmasin (ANTARA) - Sebanyak 67 inovator mengikuti Kompetisi Inovasi (Komvas) Kota Banjarmasin 2023 yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Pemerintah Kota Banjarmasin.

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Litbang Kota Banjarmasin Ignasius R. P. Salan saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Jumat, mengatakan kompetisi tersebut untuk mewujudkan Banjarmasin menjadi kota inovatif.

“Kota inovatif bukan hanya pemerintah daerahnya, tetapi juga kita tumbuhkan kepada masyarakatnya agar bisa menjawab permasalahan-permasalahan sosial,” kata Ignasius.

Menurut Ignasius, permasalahan sosial sangat dinamis dengan perubahan sangat cepat, seperti penggunaan teknologi informasi sehingga membutuhkan inovasi untuk mengatasi persoalan tersebut.

Lebih lanjut, Ignasius mengungkapkan Komvas 2023 dibagi lima kategori peserta, yaitu SKPD, ASN, akademisi, guru/pendidik dan masyarakat umum.

Dari 67 peserta, Ignatius menuturkan tujuh juri bakal memilih lima psserta setiap kategori atau sebanyak 25 inovator terpilih maju ke tahap presentasi melalui penyaringan yang ketat.

Dari penilaian presentasi tersebut, nantinya akan menyusut menjadi tiga nominator penerima penghargaan setiap kategori Komvas 2023, kemudian penganugerahan dijadwalkan berlangsung pada 20 November 2023.

Ignasius menyatakan pemenang akan mendapatkan penghargaan dan hadiah total jutaan rupiah yang akan diserahkan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina.

Sedangkan, bagi pemenang dari kategori Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Satuan Perangkat Daerah (SKPD) berkesempatan untuk mengikuti kompetisi inovasi secara nasional pada ajang Indonesia Inovation Government Award ( IIGA).

Inovasi dari para peserta yang dilombakan pada kompetisi ini untuk kategori ASN dan SKPD antara lain, yaitu inovasi tentang tata kerja pemerintahan dan layanan masyarakat, sedangkan dari kategori masyarakat antara lain pemanfaatan IT dan bisnis.

Salah satu peserta kategori masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Raihan Febri menyebutkan kompetisi inovasi ini memberikan ruang bagi mahasiswa atau warga yang kerap melakukan riset.

Raihan optimis dapat masuk ke tahapan berikutnya dengan membuat inovasi “No Rinse Body Wash” atau sabun tanpa bilas berbahan lidah buaya yang bermanfaat bagi untuk pencegahan infeksi di pengungsian.

Tuiuh juri terlibat pada kompetisi inovasi itu, yakni Atang Sulaeman (Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN), Jerry Walo (Kementerian Dalam Negeri), Muhammad Isaldi Wicaksono (Kementerian PANRB), Murwany Viviene Antang (Universitas Lambung Mangkurat), Ellyn Normelani (Badan Riset dan Inovasi Daerah/BRIDa Provinsi Kalsel), Sri Hidayah (Kalsel Kreatif Forum), dan Helman Rasyadi (BPD Bank Kalsel).