Jakarta (ANTARA) - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT) Sei Selayur di Palembang, Sumatera Selatan, menjadi contoh kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, dan juga negara sahabat.

"Hibah dari Pemerintah Australia sekitar Rp690 miliar digunakan untuk membangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) untuk melayani 120.000 jiwa, pemerintah pusat lewat APBN senilai Rp 632 miliar dimanfaatkan untuk membangun jaringan pipa sampai jaringan tersier,” kata Basuki dalam keterangannya di sela mendampingi Presiden Jokowi dalam peresmian SPALDT, Palembang, Kamis.

Kolaborasi itu juga melibatkan Pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemerintah Kota Palembang yang membangun jaringan sambungan rumah (SR) termasuk penyediaan lahan.

Menurut Basuki, pembangunan SPALDT Kota Palembang merupakan bagian dari program Palembang City Sewerage Project (PCSP).

Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams mengatakan, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tersebut adalah contoh konkret kerja sama Pemerintah Australia dan Indonesia dalam kemitraan pembangunan infrastruktur.

"Kehadiran Bapak Presiden dalam acara hari ini menunjukkan komitmen kerja sama yang kuat antara Pemerintah Indonesia dengan Australia," kata Penny.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, saat ini telah selesai paket pekerjaan Palembang City Sanitation Project (PCSP) yakni paket B2 A - Jaringan pipa utama dan retrikulasi yang dibangun dengan dana APBN oleh kontraktor PT Adhi Karya senilai Rp236 miliar.

Sedangkan untuk paket A2 – pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah Domestik (IPALD) dan Stasiun Pompa A, yang dibangun dengan dana hibah Pemerintah Australia senilai Rp455 miliar dan paket B2 B - jaringan pipa utama dan retrikulasi yang dibangun dengan dana APBN senilai Rp191 miliar, ditargetkan tuntas pada Desember 2023.

Presiden Jokowi, dalam peresmian itu, mengapresiasi SPALDT Sei Selayur di Kota Palembang yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan, khususnya di Sungai Musi.

"Kita tahu Sungai Musi sangat penting bagi masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan khususnya di Kota Palembang. Karena itu keberadaan sistem pengelolaan air limbah domestik ini sangat penting untuk mengurangi pencemaran di Sungai Musi, yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat Kota Palembang dan menurunkan kualitas lingkungan," kata Presiden Jokowi.

SPALDT di Sei Selayur dibangun dengan anggaran Rp1,32 triliun yang merupakan hasil kerja sama Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, dan Pemerintah Kota Palembang, dengan Pemerintah Australia.

Baca juga: Presiden Jokowi resmikan proyek SPALDT di Kota Palembang
Baca juga: PUPR bangun Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik di Makassar
Baca juga: Menteri PUPR undang Swedia kerja sama pengelolaan limbah jadi energi