PM Turki berencana temui penyelenggara protes
11 Juni 2013 09:11 WIB
Warga meneriakkan yel-yel anti-pemerintah saat mereka berkumpul untuk berunjuk rasa di Lapangan Taksim, Istanbul, Turki, Sabtu (8/6). Ribuan warga Turki berkumpul untuk menggelar aksi unjuk rasa anti-pemerintah di akhir pekan meskipun Perdana Menteri Tayyip Erdogan telah mendesak agar mereka segera mengakhiri aksi unjuk rasa yang diwarnai kekerasan terburuk dalam masa pemerintahannya itu. (REUTERS/Osman Orsal)
Ankara (ANTARA News) - Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan berencana menemui wakil dari beberapa kelompok yang menyelenggarakan protes untuk menentang rencana penghancuran Taman Gezi di Bundaran Taksim, Istanbul, kata Wakil Perdana Menteri Bulent Arinc di Ankara, Senin (10/6).
Setelah satu pertemuan kabinet yang dipimpin oleh Erdogan di Ibu Kota Turki tersebut, perdana menteri itu dijadwalkan bertemu dengan sekelompok wakil pemrotes Taman Gezi pada 12 Juni (Rabu), kata Arinc, tanpa memberi perincian.
Protes tersebut sudah berubah menjadi gelombang demonstrasi anti-pemerintah di seluruh negeri itu, sementara bentrokan antara pemrotes dan polisi juga dilaporkan terjadi.
Arinc memberitahu wartawan pada Senin "demonstrasi tidak sah takkan dibiarkan lagi" di Turki, demikian laporan Xinhua.
Erdogan, pada Minggu, menyeru pendukungnya agar bersiap buat pertemuan terbuka pro-pemerintah pada akhir pekan ini di Istanbul dan Ankara. Erdogan, yang sudah dikecam karena sikap "otoriternya" terhadap pemrotes, juga mengatakan kesabarannya menghadapi demonstrasi "ada batasnya".
Protes anti-pemerintah di seluruh Turki telah menewaskan tiga orang, melukai hampir 5.000 orang dan membuat ribuan orang ditangkap.
Penyelenggara protes sebelumnya mengatakan mereka akan melanjutkan "perjuangan mereka" sampai tuntutan mereka dipenuhi oleh pemerintah melalui tindakan nyata.
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Setelah satu pertemuan kabinet yang dipimpin oleh Erdogan di Ibu Kota Turki tersebut, perdana menteri itu dijadwalkan bertemu dengan sekelompok wakil pemrotes Taman Gezi pada 12 Juni (Rabu), kata Arinc, tanpa memberi perincian.
Protes tersebut sudah berubah menjadi gelombang demonstrasi anti-pemerintah di seluruh negeri itu, sementara bentrokan antara pemrotes dan polisi juga dilaporkan terjadi.
Arinc memberitahu wartawan pada Senin "demonstrasi tidak sah takkan dibiarkan lagi" di Turki, demikian laporan Xinhua.
Erdogan, pada Minggu, menyeru pendukungnya agar bersiap buat pertemuan terbuka pro-pemerintah pada akhir pekan ini di Istanbul dan Ankara. Erdogan, yang sudah dikecam karena sikap "otoriternya" terhadap pemrotes, juga mengatakan kesabarannya menghadapi demonstrasi "ada batasnya".
Protes anti-pemerintah di seluruh Turki telah menewaskan tiga orang, melukai hampir 5.000 orang dan membuat ribuan orang ditangkap.
Penyelenggara protes sebelumnya mengatakan mereka akan melanjutkan "perjuangan mereka" sampai tuntutan mereka dipenuhi oleh pemerintah melalui tindakan nyata.
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013
Tags: