Semarang (ANTARA) - Pemkot Semarang bersama PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina melakukan peresmian pemugaran cagar budaya Menara Syahbandar pada Kamis untuk kembali menghidupkan bangunan yang telah berusia 173 tahun ini.

Pemugaran bangunan berlokasi di kawasan Kota Lama, Sleko, Kota Semarang mengacu pada UU RI Nomor 11 tahun 2010 dan Perda Kota Semarang Nomor 2 tahun 2020 sebagai bentuk konservasi cagar budaya ini merupakan bentuk kepedulian PGN terhadap perlindungan dan pemeliharaan aset di wilayah operasi setempat dan juga kepedulian sosial terhadap masyarakat setempat.

Pemugaran Menara Syahbandar diprakarsai PGN, dimana perusahaan ini memiliki aset tanah seluas 538 meter persegi di kawasan Kota Lama Semarang yang berdiri di atasnya Cagar Budaya Menara Syahbandar dan pemugaran dimulai sejak Desember 2022 dan dilaksanakan selama kurang lebih 10 bulan.

"Pemugaran Menara Syahbandar merupakan kontribusi aktif PGN dalam operasinya agar dapat menjadi manfaat secara sosial ekonomi dengan program kerja yang sesuai dengan prinsip Corporate Social Responsibility yang berkelanjutan," kata
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko dalam acara tersebut.

Baca juga: Pemkot Semarang angkat potensi Kota Lama di Rakernas Kota Pusaka

Baca juga: Disbudpar Semarang optimistis Kota Lama jadi wisata favorit di Jateng


Arif meyakini Menara Syahbandar memiliki potensi besar menjadi salah satu ikon wisata sejarah Semarang dan dapat menjadi destinasi masyarakat maupun wisatawan yang hendak melakukan perjalanan wisata heritage di kawasan Kota Lama Semarang.

Ia juga mengajak masyarakat untuk ikut bersama menjaga kelestarian bangunannya.

"Bersama peran aktif masyarakat, kita dapat memastikan bahwa Menara Syahbandar tetap terjaga dan terawat dengan baik untuk generasi mendatang. Kelestarian cagar budaya adalah tanggung jawab bersama. Tampilannya baru dan tidak mengubah nilai sejarah Menara Syahbandar," katanya.

Pemugaran dilakukan dengan tetap memelihara sebagian kondisi lama dan beberapa bagian dilakukan rekonstruksi baru supaya kelestarian dan keutuhannya terjaga.

"Kami juga menambahkan Amphitheater supaya masyarakat dapat lebih mengapresiasi dan memanfaatkan keberadaan cagar budaya ini dengan lebih baik lagi,” kata Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PGN Beni Syarif Hidayat.

Beni mengatakan sebagai perusahaan yang berkomitmen melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, PGN merasa memiliki tanggung jawab moral untuk ikut serta memberikan kontribusi kepada pemerintah dan masyarakat kota Semarang.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam kesempatan tersebut menyampaikan rasa antusiasnya menyambut revitalisasi Menara Syahbandar untuk konsep wisata heritage di Kota Lama Semarang karena bangunan tersebut memiliki arti penting dalam sejarah perkembangan Kota Semarang.

Menara sebagai pusat perdagangan maritim nusantara dan perkembangan sektor pelabuhan dagang beserta sistem pengawasan arus barang.

Ita juga memiliki impian bisa kembali membuka jalur sungai untuk wisata air agar semakin meningkatkan potensi wisata dan tentunya efek berganda dengan semakin tertatanya wilayah kota lama yang sedikit demi sedikit mulai berkembang.

"Peran PGN dalam revitalisasi Menara Syahbandar ini menjadi penyemangat untuk semakin mempercantik dan menata kawasan Kota Lama Semarang. Wilayah di sekitar sini bisa memungkinkan menjadi pusat kuliner atau parkir, karena selama kami kesulitan parkir," kata Ita.

Baca juga: Disbudpar Semarang: Kota Lama masih jadi andalan destinasi wisataBaca juga: Disbudpar Semarang data ulang bangunan cagar budaya