Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak masyarakat di Kota Pahlawan Jawa Timur turut serta dalam memitigasi bencana khususnya pada musim kemarau yang banyak terjadi kebakaran.

"Kita harus memitigasi agar bisa mengenali risiko dan mencegah bencana di Kota Surabaya," kata Wali Kota Eri dalam keterangannya di Surabaya, Kamis.

Menurutnya, masyarakat berperan penting dalam mencegah dan menanggulangi bencana. Hal itu bisa dimulai dari menginformasikan terjadinya bencana hingga melakukan evakuasi mandiri.

Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan bahwa bencana bisa terjadi kapan saja seperti banjir maupun kebakaran. Untuk itu Pemkot Surabaya tiada henti-hentinya menggelar simulasi mitigasi bencana bagi masyarakat.

"Ini yang paling banyak adalah kebakaran sehingga saya meminta warga Surabaya bisa menjaga wilayahnya masing-masing dan lebih berhati-hati lagi," katanya.

Ia mencontohkan, mitigasi yang dilakukan Pemkot Surabaya bersama dengan masyarakat saat penanganan kasus COVID-19. Hasilnya, Surabaya menjadi salah satu kota terbesar dengan penurunan kasus COVID-19 tercepat di Indonesia.

Sementara itu, dalam rangka memperingati Satu Dekade Peringatan Pengurangan Risiko Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya menggelar serangkaian kegiatan di Kantor BPBD Kota Surabaya mulai 25-27 Oktober 2023.

Kepala BPBD Kota Surabaya Laksita Rini Sevriani mengatakan, pada 25 Oktober digelar kegiatan donor darah, bazar paket sembako murah dan UMKM, hingga pemeriksaan kesehatan.

Selanjutnya, pada 26 Oktober 2023 dilakukan sosialisasi dan simulasi mitigasi bencana. Kedua kegiatan itu berlangsung di Kantor BPBD Kota Surabaya. Sedangkan, pada 27 Oktober 2023, dilakukan kerja bakti.

"Sosialisasi dan mitigasi bencana pelajar sekolah yang ada di kawasan Kelurahan Kendangsari dan Jemursari Surabaya," katanya.

Selain itu, kata dia, Kota Surabaya juga rutin membantu daerah-daerah lainnya seperti saat ada bencana kebakaran di Gunung Lawu.

"Di sana kami membantu selama tujuh hari," katanya.