Cerdaskan pemilih pemula dengan sosialisasi berkualitas
10 Juni 2013 21:38 WIB
Ilustrasi. Pemuda dan Pemilu 2014. Akademisi Anis Baswedan (tengah) menyampaikan pandangannya saat acara siaran langsung salah satu televisi tentang pemuda dan politik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/5). Acara tersebut menyoroti peran pemuda dalam politik terutama menyongsong Pemilu 2014. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia Said Salahudin mengharapkan penyelenggara pemilu dapat mencerdaskan pemilih pemula dengan sosialisasi yang berkualitas mencakup substansi dalam pemilu.
"Yang dibutuhkan bukan sekedar cara mencoblos. Tetapi mereka harus dipandu untuk memilih caleg berkualitas. Sampaikan tentang kriteria caleg dan partai yang berkualitas secara umum, misalnya, tidak pernah tersangkut masalah hukum," kata Said Salahudin saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Said mengatakan, pada dasarnya para pemilih pemula haus dengan informasi terkait partai politik peserta pemilu, bakal calon legislatif dan hal-hal yang berkaitan dengan pesta demokrasi.
Menurut Said, pemilih pemula merupakan kalangan yang dekat dengan internet, sehingga penyelenggara pemilu dapat mengarahkan mereka untuk mencari tahu rekam jejak partai maupun caleg melalui internet.
Selain itu, lanjut Said, perlu dilakukan dialog timbal balik antara pemilih pemula dengan penyelenggara pemilu untuk menjawab berbagai hal yang belum diketahui pemilih pemula.
"Sebaiknya dilakukan dialog (timbal balik, red)dua arah, sehingga pemilih pemula dapat menggali banyak informasi tentang pemilu yang belum mereka ketahui secara jelas dari KPU atau Badan Pengawas Pemilu," kata Said.
Menurut Said, berinovasi dalam menyampaikan informasi terkait pemilu sangatlah penting, terlebih kepada para pemilih pemula.
"Bisa dilakukan dengan menyelenggarakan aktivitas yang dekat dengan mereka, misalnya melalui musik, hiburan atau sejenisnya," kata Said.
Dengan demikian, Said berharap pemilih pemula yang menjadi ujung tombak perubahan bangsa dapat menggunakan hak pilihnya dengan cerdas.
"Kesuksesan pemilu dapat diukur dari terpilihnya anggota legislatif yang berkualitas. Sehingga, para pemilih juga harus cerdas memilih calon yang berkualitas," kata Said.
(s038/a011)
"Yang dibutuhkan bukan sekedar cara mencoblos. Tetapi mereka harus dipandu untuk memilih caleg berkualitas. Sampaikan tentang kriteria caleg dan partai yang berkualitas secara umum, misalnya, tidak pernah tersangkut masalah hukum," kata Said Salahudin saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Said mengatakan, pada dasarnya para pemilih pemula haus dengan informasi terkait partai politik peserta pemilu, bakal calon legislatif dan hal-hal yang berkaitan dengan pesta demokrasi.
Menurut Said, pemilih pemula merupakan kalangan yang dekat dengan internet, sehingga penyelenggara pemilu dapat mengarahkan mereka untuk mencari tahu rekam jejak partai maupun caleg melalui internet.
Selain itu, lanjut Said, perlu dilakukan dialog timbal balik antara pemilih pemula dengan penyelenggara pemilu untuk menjawab berbagai hal yang belum diketahui pemilih pemula.
"Sebaiknya dilakukan dialog (timbal balik, red)dua arah, sehingga pemilih pemula dapat menggali banyak informasi tentang pemilu yang belum mereka ketahui secara jelas dari KPU atau Badan Pengawas Pemilu," kata Said.
Menurut Said, berinovasi dalam menyampaikan informasi terkait pemilu sangatlah penting, terlebih kepada para pemilih pemula.
"Bisa dilakukan dengan menyelenggarakan aktivitas yang dekat dengan mereka, misalnya melalui musik, hiburan atau sejenisnya," kata Said.
Dengan demikian, Said berharap pemilih pemula yang menjadi ujung tombak perubahan bangsa dapat menggunakan hak pilihnya dengan cerdas.
"Kesuksesan pemilu dapat diukur dari terpilihnya anggota legislatif yang berkualitas. Sehingga, para pemilih juga harus cerdas memilih calon yang berkualitas," kata Said.
(s038/a011)
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: