Bangkok (ANTARA) - Thailand berencana mempercepat pembangunan jalur kereta China-Thailand, sebuah proyek unggulan bilateral di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI), ujar Perdana Menteri (PM) Thailand Srettha Thavisin.

Thailand akan membangun sistem rel kereta api dari Bangkok ke Khon Kaen, Nong Khai, dan membentang ke China, sejalan dengan BRI, tutur Srettha dalam acara bincang-bincang yang membahas masa depan Thailand pada 2024 pada Selasa (24/10) malam waktu setempat.


Dua ibu kota provinsi, Khon Kaen dan Nong Khai, dianggap sebagai pusat transportasi yang menjangkau wilayah Thailand timur laut.

"Logistik merupakan salah satu isu signifikan bagi Thailand terkait kerja sama BRI dan Thailand akan meningkatkan koneksi antara jalur kereta domestik dan Jalur Kereta China-Laos, sebuah proyek unggulan BRI di wilayah tersebut," kata Srettha dalam sesi wawancara dengan Xinhua menjelang lawatan resminya ke China sebelumnya pada bulan ini.

Dalam kunjungannya, Srettha juga menghadiri Forum Sabuk dan Jalur Sutra untuk Kerja Sama Internasional (Belt and Road Forum for International Cooperation) ketiga.

Jalur kereta China-Thailand, bagian penting dari jaringan kereta trans-Asia, akan menjadi jalur kereta cepat sepur standar pertama di Thailand

Saat rampung, jalur itu akan melayani pengoperasian kereta dari Bangkok ke kota perbatasan Nong Khai, dengan sebuah jembatan diperkirakan akan menghubungkannya dengan Jalur Kereta China-Laos, sehingga memungkinkan perjalanan via kereta dari Bangkok, melewati Laos, ke Kunming di Provinsi Yunnan, China barat daya.