Kemenkes: RSUP Ben Mboi diprioritaskan untuk masyarakat di timur RI
26 Oktober 2023 13:20 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat bertukar obrolan dengan salah satu pasien di RSUP dr Ben Mboi, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/HO-Kemenkes).
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memprioritaskan operasional pelayanan pasien kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Ben Mboi di Kota Kupang Nusa Tenggara Timur untuk menjangkau masyarakat di wilayah timur Indonesia.
"RSUP Ben Mboi ini merupakan RS Vertikal Kemenkes. Kami memprioritaskan untuk pelayanan kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi di wilayah timur," kata Sekretaris Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Andi Saguni di Jakarta, Kamis.
Sejak resmi beroperasional per 1 Juni 2023, kata Andi, Kemenkes terus memenuhi kebutuhan alat kesehatan secara bertahap di salah satu rumah sakit terbesar di NTT itu.
Ia mengatakan RSUP Ben Mboi yang berada di Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, akan dijadikan RS rujukan terbesar untuk penyakit yang menyebabkan banyak kasus kematian, yakni kanker, jantung, stroke, dan ginjal.
Kebutuhan alat yang didistribusikan berupa alat bedah jantung terbuka, alat bedah otak terbuka, dan alat operasi ginjal.
Alat tersebut sekaligus menambah peralatan medis yang sudah dimiliki RSUP Ben Mboi yakni Digital X-ray, Mobile X-ray, Dental X-ray, Mammography, Fluoroscopy, CT Scan 128 Slice, MRI 1,5 Tesla, Ultrasonography, Echocardiography, ESWL, Endoscopy, Laparoscopy, Bronchoscopy, Endo Urologi, Laser Urologi, Hemodialisa, Cathlab Hybrid, dan Set Laboratorium.
"Target Kemenkes adalah semua rumah sakit di 34 provinsi, termasuk RS Ben Mboi harus bisa melakukan bedah," katanya.
Kemenkes juga telah menyiapkan SDM dokter spesialis yang terdiri atas spesialis bedah, penyakit dalam, anak, kebidanan dan kandungan, anestesi, radiologi, paru, patologi anatomi, patologi klinik, THT, mata, gigi prosthodontia, urologi, bedah vaskuler, bedah saraf (neurologi intervensi), dan radiologi onkologi.
Sejak tanggal 1 Oktober 2023, kata Andi, rumah sakit juga mendapat tambahan dokter ahli jantung, sehingga secara SDM dan sarana prasarana dapat melayani kasus-kasus kanker, jantung, stroke, dan uro-nefrologi.
Pemenuhan dokter dilakukan melalui beberapa mekanisme yaitu Pendayagunaan Dokter Spesialis (PGDS), rekrutmen, kerja sama perbantuan institusi pendidikan kedokteran, dan kerja sama penugasan dokter dari rumah sakit vertikal terdekat.
"RSUP Ben Mboi ini merupakan RS Vertikal Kemenkes. Kami memprioritaskan untuk pelayanan kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi di wilayah timur," kata Sekretaris Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Andi Saguni di Jakarta, Kamis.
Sejak resmi beroperasional per 1 Juni 2023, kata Andi, Kemenkes terus memenuhi kebutuhan alat kesehatan secara bertahap di salah satu rumah sakit terbesar di NTT itu.
Ia mengatakan RSUP Ben Mboi yang berada di Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, akan dijadikan RS rujukan terbesar untuk penyakit yang menyebabkan banyak kasus kematian, yakni kanker, jantung, stroke, dan ginjal.
Kebutuhan alat yang didistribusikan berupa alat bedah jantung terbuka, alat bedah otak terbuka, dan alat operasi ginjal.
Alat tersebut sekaligus menambah peralatan medis yang sudah dimiliki RSUP Ben Mboi yakni Digital X-ray, Mobile X-ray, Dental X-ray, Mammography, Fluoroscopy, CT Scan 128 Slice, MRI 1,5 Tesla, Ultrasonography, Echocardiography, ESWL, Endoscopy, Laparoscopy, Bronchoscopy, Endo Urologi, Laser Urologi, Hemodialisa, Cathlab Hybrid, dan Set Laboratorium.
"Target Kemenkes adalah semua rumah sakit di 34 provinsi, termasuk RS Ben Mboi harus bisa melakukan bedah," katanya.
Kemenkes juga telah menyiapkan SDM dokter spesialis yang terdiri atas spesialis bedah, penyakit dalam, anak, kebidanan dan kandungan, anestesi, radiologi, paru, patologi anatomi, patologi klinik, THT, mata, gigi prosthodontia, urologi, bedah vaskuler, bedah saraf (neurologi intervensi), dan radiologi onkologi.
Sejak tanggal 1 Oktober 2023, kata Andi, rumah sakit juga mendapat tambahan dokter ahli jantung, sehingga secara SDM dan sarana prasarana dapat melayani kasus-kasus kanker, jantung, stroke, dan uro-nefrologi.
Pemenuhan dokter dilakukan melalui beberapa mekanisme yaitu Pendayagunaan Dokter Spesialis (PGDS), rekrutmen, kerja sama perbantuan institusi pendidikan kedokteran, dan kerja sama penugasan dokter dari rumah sakit vertikal terdekat.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023
Tags: