San Francisco (ANTARA) - Raksasa media sosial Amerika Serikat (AS) Meta Platforms, Inc. pada Rabu (25/10) melaporkan hasil keuangan kuartal ketiga (Q3) yang berakhir pada 30 September 2023, dengan total pendapatan kuartalan sebesar 34,15 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.869), melonjak 23 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Pendapatan bersih kuartalan perusahaan tersebut meningkat menjadi 11,58 miliar dolar AS, naik 164 persen dari 4,40 miliar dolar AS (yoy). Laba per saham terdilusian untuk kuartalan itu meningkat ke level 4,39 dolar AS dari 1,64 dolar AS pada periode yang sama tahun 2022, kata Meta yang berbasis di Menlo Park, California.

Pengguna aktif bulanan meningkat 3 persen (yoy) menjadi 3,05 miliar per 30 September, sementara pengguna aktif harian untuk September mencapai rata-rata 2,09 miliar, naik 5 persen.

Kas dan setara kas (cash and cash equivalent) serta surat berharga yang dimiliki perusahaan itu mencapai 61,12 miliar dolar AS per 30 September. Sementara itu, arus kas bebas berjumlah 13,64 miliar dolar AS pada Q3 2023, papar perusahaan itu.

"Kami mencatatkan kuartal yang baik untuk komunitas dan bisnis kami," kata Mark Zuckerberg, pendiri sekaligus CEO Meta.

"Saya bangga dengan kerja keras tim kami dalam memajukan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan realitas campuran (mixed reality) lewat peluncuran Quest 3, kacamata pintar Ray-Ban Meta, dan studio AI kami."

Mulai tahun 2022, perusahaan tersebut menerapkan sejumlah langkah untuk meningkatkan efisiensi dan menyelaraskan kembali bisnis serta prioritas strategisnya.

Pada 30 September 2023, perusahaan itu secara substansial menyelesaikan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan sembari terus menilai konsolidasi fasilitas dan inisiatif restrukturisasi pusat data, menurut Meta.

Meta memperkirakan total pendapatan Q4 2023 berada di kisaran 36,5 miliar hingga 40 miliar dolar AS. "Pedoman kami mengasumsikan pengaruh mata uang asing sekitar 2 persen terhadap pertumbuhan pendapatan total tahunan di Q4, berdasarkan nilai tukar saat ini," kata perusahaan itu.

"Kami mengantisipasi total biaya tahun 2023 akan berada di kisaran 87 miliar hingga 89 miliar dolar AS, lebih rendah dari kisaran sebelumnya yaitu 88 miliar hingga 91 miliar dolar AS. Kami juga memperkirakan kerugian operasional Reality Labs akan meningkat dalam basis tahunan pada 2023," tambah perusahaan itu.