Peristiwa yang pada Sabtu lalu (8/6), adalah antrian panjang untuk mengurus Surat Perjalanan Laksana Paspor.
"Ya sebetulnya karena terlampau banyak yang antri kemudian terjadi kerusuhan. Kami sudah mengirim dirjen kami ke sana, dan staf untuk memperkuat penanganan dan pelayanan yang disediakan Kementerian Luar Negeri," kata dia.
Diduga, ratusan TKI yang mengantre pelayanan dokumen keimigrasian mereka di perwakilan Indonesia di sana itu hilang kesabaran karena jumlah petugas dan yang dilayani sangat tidak seimbang.
Arab Saudi menjadi negara yang paling banyak dituju TKI legal dan ilegal untuk mengadu nasib setelah Malaysia.
(zul)