Jakarta (ANTARA) - Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta Sandi Andaryadi meminta Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok yang baru Douglas Simamora menancap "gas pol" untuk mencapai target kinerja akhir tahun.

"Pak Douglas, saya minta langsung gas pol, lanjutkan apa yang bagus dilakukan Bapak Abdi (Widodo Subagio, Kakanim Priok 2021-2023), kemudian tingkatkan, kalau bisa ditingkatkan," kata Sandi dalam sambutannya saat acara pisah sambut di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu.

Sandi mengatakan Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Tanjung Priok adalah salah satu yang terbesar di Indonesia dan berpotensi menjadi yang terbaik.

Terlebih, Pelabuhan Tanjung Priok merupakan tempat dilaksanakannya proyek percontohan sistem ekosistem logistik nasional melalui Indonesia Nasional Single Window (INSW) yang dimonitor juga dalam Strategi Nasional Pencegahan Korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

"Pilot project single window itu tolong nanti dilanjutkan dan diselesaikan," kata Sandi.

Selanjutnya terkait penerimaan negara bukan pajak (PNBP), kata Sandi, Kantor Imigrasi (Kanim) Tanjung Priok juga termasuk yang sangat baik kinerjanya. Bahkan sudah melampaui target hingga 200 persen di masa Abdi Widodo Subagio.

Sandi menilai kinerja baik tersebut dipicu oleh sinergi yang sangat baik selama ini antara Kanim Tanjung Priok dengan instansi eksternal yang menjadi sesama pemangku kepentingan (stakeholders) di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Saya minta sinergi yang baik dengan para stakeholders ini bisa terus digalang dalam upaya pelaksanaan tugas-tugas keimigrasian," kata Sandi.

Douglas Simamora sebelumnya bertugas di Direktorat Jenderal Imigrasi sebagai Koordinator Subdirektorat Detensi Imigrasi dan Deportasi pada Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian.

Bapak dari satu orang anak laki-laki itu mendapat kepercayaan untuk memimpin Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok menggantikan Abdi Widodo Subagio.

Abdi yang lahir di Simalungun, 24 Maret 1972 itu memperoleh penugasan baru di Direktorat Jenderal Imigrasi sebagai Koordinator Subdirektorat Kerja Sama Keimigrasian Antarnegara pada Direktorat Kerja Sama Keimigrasian.

Selama memimpin Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok, Abdi mengarahkan jajarannya untuk mendukung penuh implementasi program Single Submission (SSm) Pengangkut di Pelabuhan Tanjung Priok untuk penataan ekosistem logistik nasional (NLE).

Sehingga ada layanan pemeriksaan dokumen keimigrasian di atas kapal di mana SSm Pengangkut mengefisienkan proses penyiapan dokumen dengan meminimalkan pengisian data yang sama melalui satu sistem atau satu pintu.

Dengan SSm Pengangkut, agen kapal dapat langsung menyiapkan dokumen yang harus diajukan kepada Direktorat Lalu-Lintas laut (Kemenhub), Ditjen Imigrasi (Kemenkumham), Ditjen Bea Cukai (Kemenkeu), dan Kantor karantina Kesehatan Pelabuhan (Kemenkes).

Layanan tersebut membantu menyederhanakan proses dokumentasi yang dilakukan berulang dan manual. Sementara itu Kemenkumham dibuatkan platform dalam INSW untuk komunikasi data keimigrasian.

Selain itu, Abdi juga membawa Kanim Tanjung Priok dapat mencapai target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada 2023 sebesar Rp13,5 miliar.

Di mana Oktober 2023, serapan PNBP Kanim Tanjung Priok mencapai Rp26 miliar atau hampir lebih dari 200 persen dari target yang dicanangkan.

Baca juga: Priok perlu pengawas orang asing cegah kejahatan transnasional

Baca juga: Kemenkumham DKI minta pendalaman dokumen perjalanan untuk cegah TPPO

Baca juga: Imigrasi tahan empat WNA yang resahkan penghuni apartemen di Jakut