Kemendikbud berikan Dana Kompetitif kepada 79 perguruan tinggi vokasi
25 Oktober 2023 18:51 WIB
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati dalam Peluncuran Program Competitive Fund 2024 di Jakarta, Senin (23/10/2023). (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan Dana Kompetitif atau Competitive Fund Vokasi kepada 79 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dengan total penerima 387 program studi (prodi).
Kemendikbudristek melalui program Dana Kompetitif berupaya memfasilitasi perguruan tinggi vokasi untuk bertransformasi menciptakan atmosfer perguruan tinggi vokasi yang ideal guna mewujudkan lulusan berkualitas dan kompeten di level global.
“Hingga 2023 Competitive Fund Vokasi telah memberikan bantuan kepada 79 perguruan tinggi vokasi baik negeri maupun swasta,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Sejak diselenggarakan 2020 lalu, program ini telah membantu meningkatkan relevansi pendidikan tinggi vokasi dengan dunia kerja dan dunia industri (DUDI) melalui beberapa langkah seperti penyelarasan kurikulum dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM).
Selain itu, relevansi kerja sama antara DUDI dan pendidikan tinggi vokasi turut dilakukan melalui peningkatan kemitraan strategis dengan mitra dunia kerja serta mendukung penciptaan inovasi pembelajaran.
Tak hanya itu, Competitive Fund Vokasi juga telah mendorong atau menginisiasi terbentuknya teaching factory di antara ke-387 prodi penerima program ini.
Keberadaan teaching factory tidak hanya menjadi salah satu wujud kemitraan dengan dunia industri saja tetapi juga menjadi bagian dari ekosistem pendidikan vokasi yang ideal.
Sementara itu, Plt. Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Muhamad Fajar Subkhan mengatakan untuk Competitive Fund Vokasi 2024 tetap berfokus pada upaya untuk mendukung perguruan tinggi dalam meningkatkan kesiapanbekerjaan lulusan.
“Pada Competitive Fund 2024 batas jumlah mahasiswa aktif dan kerja sama aktif sebagai kriteria bagi setiap kelompok perguruan tinggi juga mengalami perubahan,” kata Fajar.
Ia menjelaskan nantinya terdapat penyesuaian pada beberapa ruang lingkup Competitive Fund 2024 seperti terhadap penguatan tata kelola dan kemitraan yakni perguruan tinggi dapat memanfaatkan hibah ini untuk beberapa hal.
Hal tersebut meliputi memperkuat produk unggulan, berkolaborasi dengan mitra industri, meningkatkan aktivitas pembelajaran pada teaching factory, serta meningkatkan citra baik atau brand value perguruan tinggi maupun prodi.
Selanjutnya, pada ruang lingkup peningkatan kualitas dan inovasi pembelajaran nantinya perguruan tinggi dapat memanfaatkan program Competitive Fund Vokasi untuk meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan serta wahana pembelajaran yang mendukung produk unggulan.
Kemudian pada ruang lingkup fasilitasi mahasiswa dalam program MBKM, Competitive Fund Vokasi dapat dimanfaatkan untuk penguatan technical skills atau hard skills dan soft skills serta karakter kerja bagi mahasiswa program MBKM yang mengikuti magang industri maupun kegiatan student mobility berskala internasional.
Baca juga: Kemendikbudristek: SDM dan inovasi kunci mencapai tujuan bapak bangsa
Baca juga: Pendidikan vokasi miliki peranan penting dalam perekonomian
Baca juga: Menaker: Pendidikan vokasi harus mampu sambut bonus demografi
Kemendikbudristek melalui program Dana Kompetitif berupaya memfasilitasi perguruan tinggi vokasi untuk bertransformasi menciptakan atmosfer perguruan tinggi vokasi yang ideal guna mewujudkan lulusan berkualitas dan kompeten di level global.
“Hingga 2023 Competitive Fund Vokasi telah memberikan bantuan kepada 79 perguruan tinggi vokasi baik negeri maupun swasta,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Sejak diselenggarakan 2020 lalu, program ini telah membantu meningkatkan relevansi pendidikan tinggi vokasi dengan dunia kerja dan dunia industri (DUDI) melalui beberapa langkah seperti penyelarasan kurikulum dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM).
Selain itu, relevansi kerja sama antara DUDI dan pendidikan tinggi vokasi turut dilakukan melalui peningkatan kemitraan strategis dengan mitra dunia kerja serta mendukung penciptaan inovasi pembelajaran.
Tak hanya itu, Competitive Fund Vokasi juga telah mendorong atau menginisiasi terbentuknya teaching factory di antara ke-387 prodi penerima program ini.
Keberadaan teaching factory tidak hanya menjadi salah satu wujud kemitraan dengan dunia industri saja tetapi juga menjadi bagian dari ekosistem pendidikan vokasi yang ideal.
Sementara itu, Plt. Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Muhamad Fajar Subkhan mengatakan untuk Competitive Fund Vokasi 2024 tetap berfokus pada upaya untuk mendukung perguruan tinggi dalam meningkatkan kesiapanbekerjaan lulusan.
“Pada Competitive Fund 2024 batas jumlah mahasiswa aktif dan kerja sama aktif sebagai kriteria bagi setiap kelompok perguruan tinggi juga mengalami perubahan,” kata Fajar.
Ia menjelaskan nantinya terdapat penyesuaian pada beberapa ruang lingkup Competitive Fund 2024 seperti terhadap penguatan tata kelola dan kemitraan yakni perguruan tinggi dapat memanfaatkan hibah ini untuk beberapa hal.
Hal tersebut meliputi memperkuat produk unggulan, berkolaborasi dengan mitra industri, meningkatkan aktivitas pembelajaran pada teaching factory, serta meningkatkan citra baik atau brand value perguruan tinggi maupun prodi.
Selanjutnya, pada ruang lingkup peningkatan kualitas dan inovasi pembelajaran nantinya perguruan tinggi dapat memanfaatkan program Competitive Fund Vokasi untuk meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan serta wahana pembelajaran yang mendukung produk unggulan.
Kemudian pada ruang lingkup fasilitasi mahasiswa dalam program MBKM, Competitive Fund Vokasi dapat dimanfaatkan untuk penguatan technical skills atau hard skills dan soft skills serta karakter kerja bagi mahasiswa program MBKM yang mengikuti magang industri maupun kegiatan student mobility berskala internasional.
Baca juga: Kemendikbudristek: SDM dan inovasi kunci mencapai tujuan bapak bangsa
Baca juga: Pendidikan vokasi miliki peranan penting dalam perekonomian
Baca juga: Menaker: Pendidikan vokasi harus mampu sambut bonus demografi
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: