Badung, Bali (ANTARA) - Penyedia metode pembayaran berbasis teknologi, Doku memproses sebanyak 200 juta transaksi digital selama Januari-Oktober 2023 atau melonjak dibandingkan 2022 mencapai 145 juta transaksi yang turut menggenjot kinerja sektor UMKM Indonesia.

“Selama 16 tahun kami kembangkan bisnis korporasi dan saat pandemi COVID-19 salah satu sektor yang selamat adalah UMKM dan kami optimalkan menggarap segmen itu,” kata salah satu pendiri Doku Himelda Renuat di Kuta, Bali, Rabu.

Selain ekonomi yang mulai menggeliat setelah pandemi, peningkatan transaksi itu juga didorong penggunaan QRIS atau pembayaran digital berbasis kode batang (barcode) karena Doku juga sebagai salah satu operator yang memiliki lisensi dari Bank Indonesia untuk layanan QRIS.

Layanan khusus kepada UMKM yakni Juragan Doku sejak dilaksanakan pada Juli 2023 juga turut mendorong transaksi karena sebanyak 15 ribu UMKM di Indonesia terhubung layanan digital itu.

Pihaknya mencatat dengan kenaikan transaksi itu, pertumbuhan bisnis rata-rata mencapai di atas 80 persen per tahun.

Baca juga: DOKU perluas pasar UMKM dengan luncurkan inisiatif baru pembiayaan

Baca juga: KemenKopUKM ajak fintech tingkatkan efisiensi UMKM dengan digitalisasi


Bali menjadi salah satu pasar potensial dan bermakna mengingat platform pembayaran itu dicetuskan di Bali pada 2005 setelah ekonomi Pulau Dewata rontok karena kembali diguncang peristiwa Bom Bali II.

Khusus Bali, pihaknya sudah melayani lebih dari 1.900 gerai industri pariwisata dan segmen pendidikan.

Tak hanya fokus menggarap segmentasi korporasi, perusahaan lokal Indonesia itu juga memperluas layanan untuk mendukung UMKM, koperasi, layanan publik hingga rumah sakit dan transportasi laut.

Selain itu, lanjut dia, transaksi dimanfaatkan juga untuk hotel, biro perjalanan wisata dan tempat wisata hingga untuk pembayaran retribusi parkir dan pasar daerah di Pulau Dewata.

Meski begitu, perlu upaya berkelanjutan untuk memastikan kinerja UMKM terus bertumbuh di antaranya melalui pembinaan dan pelatihan hingga strategi pemasaran.

“Kalau segmen korporasi, setelah selesai dilakukan integrasi itu mereka kemudian yang mengembangkan. Kalau segmen UMKM tidak bisa begitu. Setelah akuisisi tidak bisa kami lepas, tapi kami dampingi,” ucapnya.

Saat ini, pihaknya memperluas layanan tak hanya sebagai gerbang pembayaran tapi juga perusahaan pembayaran teknologi keuangan (fintech) dan menambahkan layanan salah satunya melalui inovasi perluasan pemanfaatan lisensi dompet digital (e-wallet).

Nantinya dompet digital fokus dikembangkan untuk memperkuat pengelolaan transaksi dalam ekosistem bisnis pelaku usaha.

Doku berdiri pada 2007 dan menjadi penyedia layanan pembayaran dengan lima lisensi dari BI yakni gerbang pembayaran, transfer dana domestik, remitansi, sistem pembayaran daring memanfaatkan fasilitas perbankan (PPOB), uang elektronik, dompet elektronik dan QRIS.

Baca juga: Bank Muamalat gandeng DOKU & Paper.id perluas layanan cash management

Baca juga: DOKU ekspansi bisnis ke Malaysia dengan akuisisi SenangPay