Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus meningkatkan kapasitas, wawasan, dan kompetensi 249 penyuluh kehutanan di daerah ini agar dapat ikut mendorong masyarakat mengelola sumber daya hutan dengan tidak merusak hutan. "Para penyuluh hutan diharapkan berperan besar pada kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat," kata Asisten II Pemerintah Provinsi Bengkulu RA Denni di Bengkulu, Rabu.
"Manfaatkan sumber daya hutan secara optimal dan adil dilakukan dengan pengembangan kapasitas dan pemberian akses dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat," ujar Denni.
Data yang dimiliki Pemerintah Provinsi Bengkulu saat ini penyuluh kehutanan setempat berjumlah 249 orang, dengan rincian penyuluh kehutanan berstatus ASN 38 orang, penyuluh kehutanan swadaya masyarakat 207 orang, dan penyuluh kehutanan swasta empat orang.
Provinsi Bengkulu, kata dia, awalnya mempunyai wilayah hutan lindung sekitar 46 persen dari total luas wilayah Bumi Rafflesia. Namun, lanjut dia, saat ini kawasan hutan lindung Bengkulu hanya tinggal 33 persen, dan 13 persen di antaranya sudah mengalami kerusakan.
Penguatan peran masyarakat terutama perempuan dan anak muda diharapkan mampu mencegah kerusakan lebih luas lagi di wilayah hutan Bengkulu. Bahkan, keterlibatan perempuan dan anak muda diharapkan dapat mengembalikan luas hutan Bengkulu seperti sediakala yakni seluas 46 persen dari total wilayah Bengkulu.
Anak muda, menurut dia, memanfaatkan hutan dengan membuat kawasan wisata, ekowisata. Kondisi hutan tetap terjaga, tidak ada perusakan, namun menghasilkan nilai tambah dan nilai ekonomi.