Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan Bulan Kesadaran Kanker Payudara hendaknya menjadi momentum untuk mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam menangani kanker payudara.

"Mengajak semua pihak, mengingatkan kembali bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang berhubungan dengan bagaimana menangani kanker payudara," kata Rerie, sapaan karibnya, dalam acara Forum Diskusi Denpasar 12 bertajuk "Pekerjaan Rumah dalam Memperingati Bulan Kesadaran Kanker Payudara", Jakarta, Rabu.

Rerie menjelaskan sejumlah permasalahan dalam penanganan kanker payudara diantaranya masalah promosi kesehatan dan sosialisasi upaya deteksi dini.

"Bagaimana kemudian kita mendekatkan gap antara apa yang seharusnya dilakukan ketika berhadapan dengan kasus-kasus yang dihadapi oleh penderita kanker payudara," kata Rerie.

Kemudian masalah ketersediaan pengobatan standar. Pihaknya pun mencatat baru 45 persen puskesmas yang mampu melakukan deteksi dini terhadap kanker payudara.

Selain itu, cakupan layanan paliatif juga baru 1 persen. "Beberapa masalah yang sampai hari ini masih belum bisa kita selesaikan bersama-sama," kata Rerie.

Permasalahan lainnya, adalah 70 persen penderita datang ke rumah sakit pada kondisi stadium sudah lanjut serta waktu tunggu yang panjang bagi penderita kanker payudara untuk mendapatkan terapi yang memadai, ujarnya.

Rerie menambahkan bahwa hingga saat ini, masih terdapat penderita kanker payudara yang masih harus berjuang untuk mendapatkan terapi yang dia butuhkan.

"Memang ada kebijakan yang belum memberikan dukungan sepenuhnya bagi para penderita untuk mendapatkan pengobatan tersebut," katanya.

Baca juga: Evaluasi risiko kanker payudara bisa dilakukan lewat "buccal swab"

Baca juga: Wanita di bawah usia 40 tahun boleh jalani pemeriksaan mammografi

Baca juga: Semua pria dan wanita memiliki risiko kanker payudara