TNI AL terima kapal patroli 'Yapero' dirancang dalam negeri
25 Oktober 2023 15:57 WIB
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono (kedua kanan) dan sejumlah perwira TNI AL berada di geladak kapal patroli kemanan laut (Patkamla) Yapero saat uji coba Perairan Pantai Marina, Jakarta Utara, Rabu (25/10/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.
Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Laut menerima satu unit kapal patroli keamanan laut (patkamla) yang diberi nama "Yapero" yang keseluruhan desain-nya dirancang di dalam negeri.
Wakil Kepala Staf TNI AL (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono menyampaikan Kapal Patkamla Yapero dibuat oleh galangan kapal di dalam negeri PT Tesco Indomaritim di Babelan, Bekasi, Jawa Barat.
"Ini merupakan inovasi produk dalam negeri. Untuk bagaimana kami mengantisipasi atau pun memahami konstelasi geografi kita yang terdiri atas selat-selat kecil, sungai-sungai kecil," kata Wakasal saat acara delivery (pengiriman) kapal di Pantai Marina, Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan ada beberapa keistimewaan dari Kapal Patkamla Yapero, di antaranya bagian luarnya yang dilapisi baja sehingga kapal itu antipeluru. Oleh karena itu, kapal teranyar TNI AL itu masuk dalam kategori kapal untuk misi khusus (special mission combat boat), yang nanti pengawalnya juga prajurit dari pasukan khusus.
Walaupun demikian, lapisan baja itu masih diimpor dari luar negeri, begitu juga dengan mesin kapal.
Baca juga: TNI AL terima 2 kapal tunda baru buatan industri kapal dalam negeri
Baca juga: TNI AL berencana tambah 6 tugboat demi perlancar lalu lintas pangkalan
Dengan demikian, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) Kapal Patkamla Yapero mencapai 45 persen.
"45 persen, sekali lagi memang mesin kita harus beli (dari luar negeri, red.), susah ga di situ. Kalau mesin bisa sendiri, (TKDN) bisa 100 persen. Tadi yang baja, buat antipeluru itu kita harus beli. Yang lainnya dalam negeri semua," tutur Wakasal.
Dia menyebut kapal baru itu ditempatkan untuk berpatroli di perairan sekitar Timika, Papua. Artinya, kapal itu berada di bawah naungan Koarmada III tepatnya di bawah jajaran Pangkatan Utama TNI AL (Lantamal) XI Merauke.
"Seperti kita ketahui bersama, di sana intensitas bahayanya cukup tinggi. Nanti kita akan patrolikan di sungai-sungai di Papua. Mudah-mudahan akan bermanfaat. Ini kan berani bertempur di sungai karena dia antipeluru, dilengkapi dengan senjata," ujar Laksdya Heri.
Kapal Patkamla Yapero itu memiliki panjang 18,3 meter, lebar 4,2 meter, dan mampu berlayar dengan kecepatan maksimal 35 knot, kecepatan jelajah 35 knot, dan kecepatan ekonomis 15 knot.
Kapasitas bahan bakar kapal 3.600 liter, sementara kapasitas fresh water tank 300 liter. Kapal Patkamla Yapero dapat menampung akomodasi untuk tujuh kru dan 14 personel.
Kapal itu juga dilengkapi dengan Radar Furuno tipe 1835, magnetic compass voyager, dan echo sounder furuno tipe FCV-688. Kapal juga dilengkapi dengan satu senjata 12,7 mm dan dua senjata 7,62 mm.
Kapal Patkamla Yapero, sebagaimana disampaikan oleh Dinas Penerangan TNI AL, juga dapat bermanuver, yaitu belok tiba-tiba, dan berlayar zig-zag, karena kapal itu dirancang untuk patroli dan pengejaran.
Wakil Kepala Staf TNI AL (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono menyampaikan Kapal Patkamla Yapero dibuat oleh galangan kapal di dalam negeri PT Tesco Indomaritim di Babelan, Bekasi, Jawa Barat.
"Ini merupakan inovasi produk dalam negeri. Untuk bagaimana kami mengantisipasi atau pun memahami konstelasi geografi kita yang terdiri atas selat-selat kecil, sungai-sungai kecil," kata Wakasal saat acara delivery (pengiriman) kapal di Pantai Marina, Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan ada beberapa keistimewaan dari Kapal Patkamla Yapero, di antaranya bagian luarnya yang dilapisi baja sehingga kapal itu antipeluru. Oleh karena itu, kapal teranyar TNI AL itu masuk dalam kategori kapal untuk misi khusus (special mission combat boat), yang nanti pengawalnya juga prajurit dari pasukan khusus.
Walaupun demikian, lapisan baja itu masih diimpor dari luar negeri, begitu juga dengan mesin kapal.
Baca juga: TNI AL terima 2 kapal tunda baru buatan industri kapal dalam negeri
Baca juga: TNI AL berencana tambah 6 tugboat demi perlancar lalu lintas pangkalan
Dengan demikian, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) Kapal Patkamla Yapero mencapai 45 persen.
"45 persen, sekali lagi memang mesin kita harus beli (dari luar negeri, red.), susah ga di situ. Kalau mesin bisa sendiri, (TKDN) bisa 100 persen. Tadi yang baja, buat antipeluru itu kita harus beli. Yang lainnya dalam negeri semua," tutur Wakasal.
Dia menyebut kapal baru itu ditempatkan untuk berpatroli di perairan sekitar Timika, Papua. Artinya, kapal itu berada di bawah naungan Koarmada III tepatnya di bawah jajaran Pangkatan Utama TNI AL (Lantamal) XI Merauke.
"Seperti kita ketahui bersama, di sana intensitas bahayanya cukup tinggi. Nanti kita akan patrolikan di sungai-sungai di Papua. Mudah-mudahan akan bermanfaat. Ini kan berani bertempur di sungai karena dia antipeluru, dilengkapi dengan senjata," ujar Laksdya Heri.
Kapal Patkamla Yapero itu memiliki panjang 18,3 meter, lebar 4,2 meter, dan mampu berlayar dengan kecepatan maksimal 35 knot, kecepatan jelajah 35 knot, dan kecepatan ekonomis 15 knot.
Kapasitas bahan bakar kapal 3.600 liter, sementara kapasitas fresh water tank 300 liter. Kapal Patkamla Yapero dapat menampung akomodasi untuk tujuh kru dan 14 personel.
Kapal itu juga dilengkapi dengan Radar Furuno tipe 1835, magnetic compass voyager, dan echo sounder furuno tipe FCV-688. Kapal juga dilengkapi dengan satu senjata 12,7 mm dan dua senjata 7,62 mm.
Kapal Patkamla Yapero, sebagaimana disampaikan oleh Dinas Penerangan TNI AL, juga dapat bermanuver, yaitu belok tiba-tiba, dan berlayar zig-zag, karena kapal itu dirancang untuk patroli dan pengejaran.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
Tags: