China pandang posisi Indonesia penting dalam Prakarsa Sabuk dan Jalan
25 Oktober 2023 13:06 WIB
Kuasa Usaha Ad Interim dan Minister Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Indonesia Zhou Kan seusai pembukaan pameran kaligrafi China "The Fourth OCCA Calligraphy and Painting Exhibition" di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Jumat (20/10/2023). ANTARA/Nabil Ihsan.
Jakarta (ANTARA) - Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar China di Jakarta Zhou Kan mengatakan Indonesia menjadi tempat penting dalam membangun bersama Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative atau BRI).
"Selama sepuluh tahun terakhir, kedua negara terus mendalami keselarasan strategis, memperbaiki mekanisme kerja sama, mendorong pencapaian hasil yang melimpah serta menjadikan contoh keberhasilan kerja sama internasional Belt and Road," kata Zhou dalam seminar 10 tahun Kerja Sama 'Belt and Road' yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar China di Jakarta, Rabu, Zhou menjelaskan pembangunan bersama BRI menerapkan prinsip saling terhubung, membangun bersama dan saling menguntungkan, sebaliknya konfrontasi ideologis, persaingan geopolitik dan politik blok bukan pilihan kedua negara.
"Yang kami lawan adalah sanksi sepihak, pemaksaan ekonomi, decoupling (penceraiberaian) dan gangguan rantai pasokan," sambung Zhou.
Menurut Zhou, dalam 10 tahun terakhir kedua negara mencapai kemajuan penting, terutama berkat perhatian dan bimbingan kedua kepala negara bersama rakyatnya.
Baca juga: Kuasa Usaha China kagumi keberagaman budaya Indonesia
"Saat ini hubungan China dengan Indonesia sedang berada pada titik puncak sejarah yang terbaik," kata dia.
Dia menegaskan Indonesia adalah kekuatan kawasan dalam membangun perekonomian yang pengaruh internasionalnya meningkat sehingga menempati posisi penting di mata China.
"Kami sangat percaya bahwa di bawah bimbingan yang benar dari kedua kepala negara, sepuluh tahun berikutnya dari Kemitraan Strategis Komprehensif China-Indonesia akan menjadi lebih baik," kata Zhou.
"Begitu juga sepuluh tahun berikutnya dari pembangunan bersama 'Belt and Road' antara kedua negara."
Dia kemudian memuji BRIN yang disebutnya aktif mendorong kerja sama penelitian ilmiah dan inovasi antara China dan Indonesia serta berkontribusi dalam kerja sama nyata antara kedua negara.
Baca juga: Staf Kedubes Israel di China diserang sampai berdarah
"Selama sepuluh tahun terakhir, kedua negara terus mendalami keselarasan strategis, memperbaiki mekanisme kerja sama, mendorong pencapaian hasil yang melimpah serta menjadikan contoh keberhasilan kerja sama internasional Belt and Road," kata Zhou dalam seminar 10 tahun Kerja Sama 'Belt and Road' yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar China di Jakarta, Rabu, Zhou menjelaskan pembangunan bersama BRI menerapkan prinsip saling terhubung, membangun bersama dan saling menguntungkan, sebaliknya konfrontasi ideologis, persaingan geopolitik dan politik blok bukan pilihan kedua negara.
"Yang kami lawan adalah sanksi sepihak, pemaksaan ekonomi, decoupling (penceraiberaian) dan gangguan rantai pasokan," sambung Zhou.
Menurut Zhou, dalam 10 tahun terakhir kedua negara mencapai kemajuan penting, terutama berkat perhatian dan bimbingan kedua kepala negara bersama rakyatnya.
Baca juga: Kuasa Usaha China kagumi keberagaman budaya Indonesia
"Saat ini hubungan China dengan Indonesia sedang berada pada titik puncak sejarah yang terbaik," kata dia.
Dia menegaskan Indonesia adalah kekuatan kawasan dalam membangun perekonomian yang pengaruh internasionalnya meningkat sehingga menempati posisi penting di mata China.
"Kami sangat percaya bahwa di bawah bimbingan yang benar dari kedua kepala negara, sepuluh tahun berikutnya dari Kemitraan Strategis Komprehensif China-Indonesia akan menjadi lebih baik," kata Zhou.
"Begitu juga sepuluh tahun berikutnya dari pembangunan bersama 'Belt and Road' antara kedua negara."
Dia kemudian memuji BRIN yang disebutnya aktif mendorong kerja sama penelitian ilmiah dan inovasi antara China dan Indonesia serta berkontribusi dalam kerja sama nyata antara kedua negara.
Baca juga: Staf Kedubes Israel di China diserang sampai berdarah
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023
Tags: