Serena raih gelar Grand Slam ke-16
9 Juni 2013 01:19 WIB
Petenis Amerika Serikat, Serena Williams, saat merayakan kemenangannya atas petenis Rusia, Svetlana Kuznetsova, di perempat final tunggal putri tunggal putri turnamen tenis Perancis Terbuka, di Stadion Roland Garros, Paris, Selasa (4/6). Serena Williams memperpanjang rekor tak terkalahkannya menjadi 29 pertandingan setelah ia mengalahkan Kuznetsova asal Rusia 6-1, 3-6, 6-3 di perempat final Selasa kemarin. (REUTERS/Stephane Mahe)
Jakarta (ANTARA News) - Serena Williams, petenis nomor satu dunia, berhasil meraih gelar Grand Slam yang ke-16 ketika di final Prancis Terbuka, Sabtu malam WIB, berhasil mematahkan perlawanan Maria Sharapova dalam dua set langsung, 6-4 6-4.
Hasil ini membalikkan keadaan secara dramatis karena pada tahun lalu Serena langsung tersingkir di babak penyisihan awal, sedangkan Sharapova menjadi jawara dan merebut gelar pertamanya di Roland Garros.
Serena pertama kali meraih gelar Prancis Terbuka pada tahun 2002. Kali ini di usia 31 tahun 247 hari, ia tidak hanya menang, tapi juga menjadi petenis wanita tertua yang menaiki podium sejak tahun 1958.
Sejak dilatih Patrick Mouratoglou, permainan Serena selama satu tahun terakhir menunjukkan pencapaian yang cukup menawan. Petenis kelahiran 26 September 1981 itu berhasil meraih tiga gelar Grand Slam yaitu Wimbledon, Amerika Terbuka, dan Prancis Terbuka.
Ia juga menyabet dua medali emas Olimpiade dan menambah koleksi kemenanganberhadapan dengan Sharapova menjadi 14 kali dari total 16 kali perjumpaan.
Dalam laga final, Serena langsung menunjukkan dominasinya sejak set pertama. Tertinggal 0-40, Sharapova menyemangati diri sendiri untuk bangkit dan memberikan perlawanan terbaik yang bisa dikerahkan.
Meski berjuang keras, petenis yang pernah menjadi nomor satu dunia di tahun 2005 itu takluk setelah 51 menit. Di babak kedua, Sharapova hanya bisa bertahan dalam waktu 55 menit.
Secara statistik, Serena lebih banyak menghasilkan ace daripada lawannya (10 banding 2). Ia juga memiliki rasio kesuksesan menghasilkan poin dari servis pertama 77 persen, sementara Sharapova hanya 48 persen (www.rolandgarros.com).
Dari sisi unforced error, Sharapova melakukannya 17 kali, sedangkan Serena 21 kali. Tapi Sharapova membuat double faults 4 kali, sementara Serena 0.
Hasil ini membalikkan keadaan secara dramatis karena pada tahun lalu Serena langsung tersingkir di babak penyisihan awal, sedangkan Sharapova menjadi jawara dan merebut gelar pertamanya di Roland Garros.
Serena pertama kali meraih gelar Prancis Terbuka pada tahun 2002. Kali ini di usia 31 tahun 247 hari, ia tidak hanya menang, tapi juga menjadi petenis wanita tertua yang menaiki podium sejak tahun 1958.
Sejak dilatih Patrick Mouratoglou, permainan Serena selama satu tahun terakhir menunjukkan pencapaian yang cukup menawan. Petenis kelahiran 26 September 1981 itu berhasil meraih tiga gelar Grand Slam yaitu Wimbledon, Amerika Terbuka, dan Prancis Terbuka.
Ia juga menyabet dua medali emas Olimpiade dan menambah koleksi kemenanganberhadapan dengan Sharapova menjadi 14 kali dari total 16 kali perjumpaan.
Dalam laga final, Serena langsung menunjukkan dominasinya sejak set pertama. Tertinggal 0-40, Sharapova menyemangati diri sendiri untuk bangkit dan memberikan perlawanan terbaik yang bisa dikerahkan.
Meski berjuang keras, petenis yang pernah menjadi nomor satu dunia di tahun 2005 itu takluk setelah 51 menit. Di babak kedua, Sharapova hanya bisa bertahan dalam waktu 55 menit.
Secara statistik, Serena lebih banyak menghasilkan ace daripada lawannya (10 banding 2). Ia juga memiliki rasio kesuksesan menghasilkan poin dari servis pertama 77 persen, sementara Sharapova hanya 48 persen (www.rolandgarros.com).
Dari sisi unforced error, Sharapova melakukannya 17 kali, sedangkan Serena 21 kali. Tapi Sharapova membuat double faults 4 kali, sementara Serena 0.
Penerjemah: Ella Syafputri
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: