Liga 1 Indonesia
Stadion Dipta perketat pemeriksaan cegah keributan oknum suporter tamu
24 Oktober 2023 21:23 WIB
Arsip foto - Sejumlah spanduk dibentangkan oknum suporter saat laga Bali United melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (20/10/2023) ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Gianyar, Bali (ANTARA) - Panitia Pelaksana Lokal (LOC) Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali, berupaya memperketat pemeriksaan penonton untuk mencegah keributan oleh oknum suporter tim tertentu.
"Semoga makin dewasa suporter Indonesia. Agar tidak terulang (keributan), kami ke depan lebih memperketat lagi pemeriksaan," kata Ketua LOC Stadion Kapten I Wayan Dipta I Ketut Suantika di Gianyar, Bali, Selasa.
Ia mengajak khususnya suporter tamu untuk mematuhi aturan yakni tidak boleh menyaksikan secara langsung pertandingan tandang.
Aturan itu tertuang dalam pasal 51 angka 6 Regulasi Liga 1 Indonesia 2023/2024 yang menyebutkan seluruh pertandingan sepak bola nasional termasuk kompetisi tidak dapat dihadiri oleh suporter klub tamu.
Regulasi itu diterbitkan untuk menghindari keributan berkaca dari pengalaman kelam tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menewaskan 135 orang, 1 Oktober 2022.
"Kami berharap suporter lebih tertib mengikuti aturan. Kalau memang belum boleh bertandang, jangan tandang dulu di mana pun pertandingannya," imbuhnya.
Sebelumnya, saat laga pekan ke-16 Liga 1 Indonesia ketika Bali United menjamu Persebaya Surabaya pada Jumat (20/10) terjadi insiden berupa keributan oknum suporter tim tamu.
Baca juga: Bali United kumpulkan suporter jaring masukan dan kritikan
Suantika yang kerap disapa Rojak itu menyebutkan mereka merupakan oknum suporter yang memaksa masuk stadion saat pertandingan berlangsung.
Sejumlah oknum tersebut kemudian merusak pagar di luar Stadion Dipta sepanjang sekitar 2,5 meter.
Rojak menambahkan kawasan tersebut berada di luar area stadion sehingga menjadi kewenangan kepolisian.
"Panitia pelaksana Persebaya sudah kontak kami, dan saya dengar juga mereka sudah kontak Bonek Bali untuk nanti bertanggung jawab perbaiki itu. Kapan itu terealisasi, nanti kami tunggu saja," ucapnya.
Petugas kemudian bergerak cepat meredam keributan dan menemukan barang bukti berupa senjata tajam yakni pisau sangkur dan beberapa atribut tim tamu.
Rojak menambahkan oknum suporter itu diperkirakan merupakan suporter liar, dalam keadaan mabuk dan ada dua oknum yang kini ditahan pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut.
Sementara itu, pada laga pekan ke-16 Liga 1 Indonesia, Bali United menang 3-1 melawan Persebaya Surabaya.
Sedangkan menutup putaran ke-17 kompetisi kasta teratas klub sepak bola Tanah Air, Bali United dijadwalkan menjamu Persita Tangerang pada Senin (30/10).
Baca juga: Bali United tekankan pentingnya suporter patuhi aturan AFC
"Semoga makin dewasa suporter Indonesia. Agar tidak terulang (keributan), kami ke depan lebih memperketat lagi pemeriksaan," kata Ketua LOC Stadion Kapten I Wayan Dipta I Ketut Suantika di Gianyar, Bali, Selasa.
Ia mengajak khususnya suporter tamu untuk mematuhi aturan yakni tidak boleh menyaksikan secara langsung pertandingan tandang.
Aturan itu tertuang dalam pasal 51 angka 6 Regulasi Liga 1 Indonesia 2023/2024 yang menyebutkan seluruh pertandingan sepak bola nasional termasuk kompetisi tidak dapat dihadiri oleh suporter klub tamu.
Regulasi itu diterbitkan untuk menghindari keributan berkaca dari pengalaman kelam tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menewaskan 135 orang, 1 Oktober 2022.
"Kami berharap suporter lebih tertib mengikuti aturan. Kalau memang belum boleh bertandang, jangan tandang dulu di mana pun pertandingannya," imbuhnya.
Sebelumnya, saat laga pekan ke-16 Liga 1 Indonesia ketika Bali United menjamu Persebaya Surabaya pada Jumat (20/10) terjadi insiden berupa keributan oknum suporter tim tamu.
Baca juga: Bali United kumpulkan suporter jaring masukan dan kritikan
Suantika yang kerap disapa Rojak itu menyebutkan mereka merupakan oknum suporter yang memaksa masuk stadion saat pertandingan berlangsung.
Sejumlah oknum tersebut kemudian merusak pagar di luar Stadion Dipta sepanjang sekitar 2,5 meter.
Rojak menambahkan kawasan tersebut berada di luar area stadion sehingga menjadi kewenangan kepolisian.
"Panitia pelaksana Persebaya sudah kontak kami, dan saya dengar juga mereka sudah kontak Bonek Bali untuk nanti bertanggung jawab perbaiki itu. Kapan itu terealisasi, nanti kami tunggu saja," ucapnya.
Petugas kemudian bergerak cepat meredam keributan dan menemukan barang bukti berupa senjata tajam yakni pisau sangkur dan beberapa atribut tim tamu.
Rojak menambahkan oknum suporter itu diperkirakan merupakan suporter liar, dalam keadaan mabuk dan ada dua oknum yang kini ditahan pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut.
Sementara itu, pada laga pekan ke-16 Liga 1 Indonesia, Bali United menang 3-1 melawan Persebaya Surabaya.
Sedangkan menutup putaran ke-17 kompetisi kasta teratas klub sepak bola Tanah Air, Bali United dijadwalkan menjamu Persita Tangerang pada Senin (30/10).
Baca juga: Bali United tekankan pentingnya suporter patuhi aturan AFC
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: