RS di Gaza terhenti total karena perang Israel
24 Oktober 2023 21:17 WIB
Truk pengangkut bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina yang dikirim oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tiba di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis setelah memasuki Gaza melalui Rafah di perbatasan Mesir pada 23 Oktober 2023. (Anadolu/Mustafa Hassona)
Kota Gaza (ANTARA) - Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan bahwa perang Israel di wilayah kantong tersebut telah menyebabkan sistem kesehatan di rumah sakit di Jalur Gaza terhenti total.
“Rumah sakit-rumah sakit di Gaza terhenti total akibat perang Israel,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra dalam konferensi pers di Kota Gaza.
Dia mengatakan 65 petugas medis tewas dan 25 ambulans hancur dalam serangan Israel sejak 7 Oktober.
“Sebanyak 12 rumah sakit dan 32 pusat kesehatan terpaksa berhenti beroperasi,” kata al-Qudra.
“Kami khawatir akan ada banyak lagi (rumah sakit) yang akan berhenti beroperasi dalam beberapa jam mendatang karena kekurangan bahan bakar," katanya.
Al-Qudra melaporkan jumlah korban tewas dalam serangan Israel di Gaza kini bertambah menjadi 5.791 orang, sedangkan 16.297 lainnya luka-luka. Korbannya antara lain 2.360 anak-anak, 1.292 perempuan, dan 295 lansia.
Dia menyebut 70 persen dari korban konflik Israel-Palestina di Gaza adalah anak-anak, perempuan, dan orang tua.
Al-Qudra juga mengatakan sekitar 1.550 orang dilaporkan terjebak di bawah reruntuhan, termasuk 870 anak-anak.
“Pendudukan Israel telah melakukan pembantaian terhadap keluarga-keluarga Palestina dalam beberapa jam terakhir yang menyebabkan 305 anak-anak, 173 wanita dan 78 lansia tewas,” tambahnya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: WHO: Tak ada jaminan keamanan bagi pengiriman bantuan ke RS Gaza
Baca juga: Hamas sebut pemadaman listrik di RS Indonesia kejahatan kemanusiaan
Baca juga: Dokter Gaza: Bayi-bayi di inkubator bisa meninggal jika listrik padam
“Rumah sakit-rumah sakit di Gaza terhenti total akibat perang Israel,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra dalam konferensi pers di Kota Gaza.
Dia mengatakan 65 petugas medis tewas dan 25 ambulans hancur dalam serangan Israel sejak 7 Oktober.
“Sebanyak 12 rumah sakit dan 32 pusat kesehatan terpaksa berhenti beroperasi,” kata al-Qudra.
“Kami khawatir akan ada banyak lagi (rumah sakit) yang akan berhenti beroperasi dalam beberapa jam mendatang karena kekurangan bahan bakar," katanya.
Al-Qudra melaporkan jumlah korban tewas dalam serangan Israel di Gaza kini bertambah menjadi 5.791 orang, sedangkan 16.297 lainnya luka-luka. Korbannya antara lain 2.360 anak-anak, 1.292 perempuan, dan 295 lansia.
Dia menyebut 70 persen dari korban konflik Israel-Palestina di Gaza adalah anak-anak, perempuan, dan orang tua.
Al-Qudra juga mengatakan sekitar 1.550 orang dilaporkan terjebak di bawah reruntuhan, termasuk 870 anak-anak.
“Pendudukan Israel telah melakukan pembantaian terhadap keluarga-keluarga Palestina dalam beberapa jam terakhir yang menyebabkan 305 anak-anak, 173 wanita dan 78 lansia tewas,” tambahnya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: WHO: Tak ada jaminan keamanan bagi pengiriman bantuan ke RS Gaza
Baca juga: Hamas sebut pemadaman listrik di RS Indonesia kejahatan kemanusiaan
Baca juga: Dokter Gaza: Bayi-bayi di inkubator bisa meninggal jika listrik padam
Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: