Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR RI Bambang Soesatyo menilai Taufiq Kiemas adalah tokoh nasionalisme yang ramah dan rendah hati.
"Saya pertama kali mengenal Pak TK (Taufiq Kiermas) pada 1980-an. Saat itu saya masih menjadi wartawan pemula. Saya bertemu lagi dengan Pak TK di parlemen pada 2009, tapi sikapnya tidak berubah ,tetap hangat dan rendah hati," kata Bambang Soesatyo melalui layanan pesan singkat (SMS) di Jakarta, Sabtu malam.
Menurut politisi Partai Golkar itu, dirinya banyak belajar dari Taufiq Kiemas yakni bagaimana berorganisasi, dunia politik, sekaligus menjadi pengusaha.
Bambang Soesatyo pertama kali bertemu dengan Taufiq Kiemas setelah diperkenalkan oleh pimpinan harian tempat dia bekerja, Panda Nababan, yang sudah dekat dengan Taufiq Kiemas.
"Bang Panda adalah guru saya sebagai wartawan yang memperkenalkan saya pada Pak TK," katanya.
Anggota Komisi III DPR RI ini menjelaskan, Panda Nababan menasihatinya agar banyak belajar dengan Taufiq Kiemas, yakni aktivis organisasi, politisi, sekaligus pengusaha.
"Masih segar dalam ingatan saya, Bang Panda mengatakan, kau sebagai jurnalis muda harus banyak belajar dan menyerap ilmu Pak TK. Kau ajaklah dia berdiskusi, nanti kau akan dapat banyak cerita di balik berita," kata Bambang mengutip kalimat Panda Nababan.
Bambang Soesatyo kemudian diajak Panda Nababan bertemu dengan Taufiq Kiemas di kantornya, di Jalan Matraman, Jakarta.
Pada saat itu, kata Bambang, Taufiq Kiemas banyak bercerita seputar pemerintahan Presiden Soeharto, seputar Partai Demokrasi Indonesia (PDI), serta gerakan pemuda yang mulai resah dengan otoritarian orde baru.
"Ramah, terbuka, dan hangat. Itulah kesan yang masih saya ingat hingga saat ini," katanya.
Ketua MPR RI Taufiq Kiemas meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Singapura pada Sabtu (8/6) sekitar pukul 19.00 waktu Singapura atau sekitar pukul 18.00 WIB.
(R024/N002)
Legislator nilai Taufiq tokoh nasionalis yang rendah hati
8 Juni 2013 21:11 WIB
Bambang Soesatyo (ANTARA/Puspa Perwitasari)
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: