Ingram Micro: Keamanan siber jamin ketangguhan bisnis di masa depan
24 Oktober 2023 17:55 WIB
Country Chief Executive Ingram Micro Indonesia Mulia Dewi Karnadi saat menyampaikan kata sambutannya dalam Seminar Security Day 2023 di Jakarta, Selasa (24/10/2023). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi ngram Micro Indonesia mengatakan bahwa keamanan siber yang kokoh dapat memperkuat ketangguhan dan menjamin keberlangsungan bisnis pengusaha di masa depan.
“Tantangan tersebut berpotensi untuk dapat membawa dampak serius terhadap reputasi, kepercayaan, dan kelaikan terhadap regulasi apabila tidak dikelola dan diantisipasi dengan tepat,” kata Country Chief Executive Ingram Micro Indonesia Mulia Dewi Karnadi dalam Seminar Security Day 2023 di Jakarta, Selasa.
Dewi menuturkan seiring dengan lanskap digital yang sangat dinamis dan didorong oleh pengadopsian teknologi terkini seperti big data, cloud, internet of things, serta kecerdasan artifisial (AI), data beserta analitiknya telah menjadi landasan kritikal bagi lahirnya keputusan-keputusan bisnis penting yang strategis.
Hal tersebut dinilai menjadikan keamanan siber tidak lagi menjadi sekadar pilihan, tetapi suatu keharusan yang mutlak bagi dunia hisnis. Apalagi di era konektivitas yang tidak mengenal batas, ia menyoroti melindungi perusahaan melalui langkah-langkah keamanan siber yang kokoh harus menjadi komitmen dasar seluruh enterprise dalam memperkuat ketangguhan bisnis mereka.
Baca juga: Lemhannas sebut keamanan siber bisa rusak karena lompatan teknologi
Sebab, beragam industri seperti layanan finansial, logistik, layanan kesehatan hingga manufaktur, sedang dihadapi oleh berbagai tantangan keamanan siber, di mana beberapa di antaranya berupa kebocoran data nasabah, aplikasi eror ataupun kesalahan manusia (human error).
Oleh karenanya, Dewi menyarankan perusahaan harus mengambil langkah-langkah dalam melindungi data dan reputasinya melalui peningkatan kesadaran keamanan siber di antara karyawan dan mengadopsi teknologi keamanan terkini.
Perusahaan juga disarankan untuk mengaudit dan memperbarui sistem keamanannya secara teratur, serta menjalin kerja sama dengan mitra dalam rantai pasokan untuk memitigasi risiko.
Kemudian melalui Security Day 2023 yang mengusung tema “Cybershield 360, Safeguarding Your Business in the Digital Age”, ia berharap ke depannya tiap industri dapat meningkatkan posisi keamanan sibernya, sekaligus menemukan solusi terkini untuk melindungi operasi dan reputasi mereka di dunia yang terhubung satu sama lain.
Baca juga: Marak penipuan dengan file APK, begini saran pakar keamanan siber
Ingram Micro sendiri sudah menghadirkan serangkaian solusi yang mendukung sektor industri memperkuat postur keamanan sibernya melalui Trellix Data Loss Prevention, Redhat Ansible hingga Rapid7 InsightVM.
“Seiring dengan peraturan dan norma yang berubah, keamanan siber harus menjadi prioritas utama bagi perusahaan manufaktur di seluruh dunia, termasuk Indonesia,” kata Dewi.
Country Manager Trellix Indonesia Hans Tanit menambahkan kesadaran merupakan kunci dalam merespon ancaman keamanan siber yang canggih pada masa kini.
Semakin semua pihak menyadari pentingnya pembangunan keamanan siber, maka negara mampu mempersiapkan diri dan mengadopsi platform keamanan siber yang canggih.
Guna meningkatkan keamanan siber Indonesia, Hans menjelaskan pihaknya sendiri sudah menyediakan platform Trellix XDR yang dapat digunakan oleh perusahaan dan tim keamanan siber untuk meminimalkan waktu respon terhadap ancaman.
Platform itu juga mampu mengurangi biaya dengan mengonsolidasi keamanan dan meningkatkan efisiensi.
Baca juga: BPS sebut revisi UU Statistik diperlukan guna sesuaikan zaman
Baca juga: BI akan perkuat keamanan siber sistem keuangan nasional
Baca juga: Microsoft Indonesia: AI menjadi pertaruhan dalam keamanan siber
“Tantangan tersebut berpotensi untuk dapat membawa dampak serius terhadap reputasi, kepercayaan, dan kelaikan terhadap regulasi apabila tidak dikelola dan diantisipasi dengan tepat,” kata Country Chief Executive Ingram Micro Indonesia Mulia Dewi Karnadi dalam Seminar Security Day 2023 di Jakarta, Selasa.
Dewi menuturkan seiring dengan lanskap digital yang sangat dinamis dan didorong oleh pengadopsian teknologi terkini seperti big data, cloud, internet of things, serta kecerdasan artifisial (AI), data beserta analitiknya telah menjadi landasan kritikal bagi lahirnya keputusan-keputusan bisnis penting yang strategis.
Hal tersebut dinilai menjadikan keamanan siber tidak lagi menjadi sekadar pilihan, tetapi suatu keharusan yang mutlak bagi dunia hisnis. Apalagi di era konektivitas yang tidak mengenal batas, ia menyoroti melindungi perusahaan melalui langkah-langkah keamanan siber yang kokoh harus menjadi komitmen dasar seluruh enterprise dalam memperkuat ketangguhan bisnis mereka.
Baca juga: Lemhannas sebut keamanan siber bisa rusak karena lompatan teknologi
Sebab, beragam industri seperti layanan finansial, logistik, layanan kesehatan hingga manufaktur, sedang dihadapi oleh berbagai tantangan keamanan siber, di mana beberapa di antaranya berupa kebocoran data nasabah, aplikasi eror ataupun kesalahan manusia (human error).
Oleh karenanya, Dewi menyarankan perusahaan harus mengambil langkah-langkah dalam melindungi data dan reputasinya melalui peningkatan kesadaran keamanan siber di antara karyawan dan mengadopsi teknologi keamanan terkini.
Perusahaan juga disarankan untuk mengaudit dan memperbarui sistem keamanannya secara teratur, serta menjalin kerja sama dengan mitra dalam rantai pasokan untuk memitigasi risiko.
Kemudian melalui Security Day 2023 yang mengusung tema “Cybershield 360, Safeguarding Your Business in the Digital Age”, ia berharap ke depannya tiap industri dapat meningkatkan posisi keamanan sibernya, sekaligus menemukan solusi terkini untuk melindungi operasi dan reputasi mereka di dunia yang terhubung satu sama lain.
Baca juga: Marak penipuan dengan file APK, begini saran pakar keamanan siber
Ingram Micro sendiri sudah menghadirkan serangkaian solusi yang mendukung sektor industri memperkuat postur keamanan sibernya melalui Trellix Data Loss Prevention, Redhat Ansible hingga Rapid7 InsightVM.
“Seiring dengan peraturan dan norma yang berubah, keamanan siber harus menjadi prioritas utama bagi perusahaan manufaktur di seluruh dunia, termasuk Indonesia,” kata Dewi.
Country Manager Trellix Indonesia Hans Tanit menambahkan kesadaran merupakan kunci dalam merespon ancaman keamanan siber yang canggih pada masa kini.
Semakin semua pihak menyadari pentingnya pembangunan keamanan siber, maka negara mampu mempersiapkan diri dan mengadopsi platform keamanan siber yang canggih.
Guna meningkatkan keamanan siber Indonesia, Hans menjelaskan pihaknya sendiri sudah menyediakan platform Trellix XDR yang dapat digunakan oleh perusahaan dan tim keamanan siber untuk meminimalkan waktu respon terhadap ancaman.
Platform itu juga mampu mengurangi biaya dengan mengonsolidasi keamanan dan meningkatkan efisiensi.
Baca juga: BPS sebut revisi UU Statistik diperlukan guna sesuaikan zaman
Baca juga: BI akan perkuat keamanan siber sistem keuangan nasional
Baca juga: Microsoft Indonesia: AI menjadi pertaruhan dalam keamanan siber
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Tags: